Bertemu di Timor Leste, Jenderal Kostrad Ini Punya Panggilan Khusus ke Prabowo: Mas Bravo!
Di sinilah pertama kali Prabowo bertemu Kolonel Fransiskus Xaverius Sudjasmin. Tentara kelahiran Salatiga, Jawa Tengah tersebut kala itu bertindak sebagai komandan sektor tengah. Prabowo pun melapor pada atasannya.
“Saya melihat Pak Djasmin seorang Jawa yang sangat simpatik dan berkumis. Selalu senyum, bercanda walau di tengah operasi. Terjadi suatu chemistry yang pas,” tutur mantan komandan jenderal Kopassus ini.
Prabowo juga mengingat Sudjasmin memimpin dengan penuh ketenangan dan kebapakan. Djasmin yang kelak mencapai posisi bintang tiga sebagai wakil KSAD itu juga dinilainya tidak pernah menekan anak buah, serta tidak mau meninggalkan prajurit.
Banyak kenangan membekas mengenai hubungan dengan atasannya itu. Dalam pandangan Prabowo, Djasmin seorang sosok komandan dan panglima yang patut jadi contoh.
Djasmin juga selalu membela kalau ada senior yang menjelek-jelekkannya. “Pembelaan itu karena memang melihat dan mengetahui bagaimana kinerja atau kepemimpinan saya,” ucap jenderal yang pernah mengenyam pendidikan antiteror di GSG-9 Jerman tersebut.
Selain di medan perang, ada pengalaman unik yang diingatnya. Ketika itu Djasmin sudah menjadi wakasad, sementara dirinya menjabat wadanjen Kopassus. Prabowo punya anak buah, seorang perwira asal Papua bernama Nico Obaca Woru.
“Dia sudah berkali-kali tidak lulus tes Seskoad. Alasan tidak lulus bermacam-macam,” katanya.