Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bangga! Joko Anwar Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Pemerintah Prancis
Advertisement . Scroll to see content

Bertemu Mike Pompeo, GP Ansor Tunjukkan Islam Tak Identik Kekerasan

Kamis, 29 Oktober 2020 - 13:15:00 WIB
Bertemu Mike Pompeo, GP Ansor Tunjukkan Islam Tak Identik Kekerasan
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengunjungi Indonesia dalam rangkaian lawatannya ke Asia, Kamis (29/10/2020). (Foto: AFP).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo akan menggelar pertemuan dengan Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Kamis (29/10/2020) siang ini. Kesempatan itu akan digunakan GP Ansor untuk menunjukkan Islam penuh perdamaian, bukan agama yang identik dengan kekerasan.

Pertemuan dengan tajuk "Nurturing The Share Civilization Aspirations of Islam Rahmatan Lil Alamin The Republic of Indonesia and The United Stated of America itu digelar di Hotel Four Season.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, GP Ansor mem memiliki beberapa kesamaan tujuan. Pertama, Ansor ini ingin agar citra soal Islam, terutama di dunia Barat tidak melulu citra yang identik dengan kekerasan dan teror.

"Ada sisi Islam yang lain, Islam yang penuh rahmah, Islam yang penuh kasih sayang yang di sini kita kenal dengan Islam rahmatan lil alamin," tuturnya.

Ketua Umum GP Ansor Nahdlatul Ulama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. (Foto: Koran SINDO/Abdul Rochim).
Ketua Umum GP Ansor Nahdlatul Ulama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. (Foto: Koran SINDO/Abdul Rochim).

Gus Yaqut menjelaskan, Islam rahmatan lil alamin sangat menghargai perbedaan-perbedaan, baik mengenai agama, suku, ras dan lainnya. Langkah ini sejalan dengan Deklarasi yang digagas Pompeo terkait hak asasi manusia yang tidak bisa dicabut.

Pertemuan ini, kata Gus Yaqut, dimaksudkan untuk lebih pada menyamakan cara pandang antara Indonesia dan AS terhadap persoalan-persoalan tersebut. Diharapkan melalui pertemuan ini, peradaban dunia akan menjadi lebih baik.

"Peradaban dunia yang bebas dari konflik dan menggunakan hak-hak dasar, hak asasi manusia tadi yang tidak bisa dicebut sebagai norma untuk menciptakan perdamaian," katanya.

Gus Yaqut juga menegaskan, Ansor ingin menunjukkan bahwa Islam yang didakwahkan oleh ulama pada umumnya di Indonesia yatu Islam moderat, yang sangat berbeda dengan apa yang ditemui di dunia Barat seperti kejadian terakhir di Paris, Prancis.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut