Biografi Imam Hambali, Ulama Besar Pendiri Mazhab
Imam Ahmad ibn Hanbal, seorang tokoh agama yang terkenal dengan keteguhan dalam mempertahankan keimanan dan cintanya terhadap ilmu. Dari masa kecilnya yang fakir dan yatim, beliau menunjukkan semangat belajar yang luar biasa.
Biografi Imam Hambali menerangkan, dia tumbuh di Baghdad, sebuah pusat pembangunan dan ilmu pengetahuan pada zamannya. Kecintaannya terhadap ilmu Islam membawanya belajar al-Qur'an, al-Hadits, bahasa Arab, dan beberapa ilmu lainnya kepada ulama-ulama terkemuka di kota tersebut. Meskipun hidup dalam keterbatasan, dia tidak segan bekerja untuk mendapatkan uang demi mencapai cita-citanya.
Imam Hambali mulai mempelajari hadis dengan serius ketika berusia 16 tahun, pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid. Perjalanannya membawa dia ke berbagai pusat ilmu Islam, termasuk kota Basrah, Hijaz, Yaman, Mekah, dan Kufah. 'Abd ar-Razzaq bin Humam, 'Ali bin Mujahid, Jarir bin 'Abdal-Hamid, Sufyan bin 'Uyainah, Imam Syafi'i, dan beberapa ulama lainnya bertemu dengannya dalam perjalanan menuntut ilmu.
Kemudian pertemuan dengan Imam Syafi'i memberinya pemahaman yang lebih baik tentang fiqh, ushul fiqh, nasikh, mansukh, hingga kesahihan hadis.
Karena perhatiannya terhadap hadis, dia mampu membuat kajian yang memuaskan dan memberinya cara baru dalam memandang fiqh. Imam Hambali dikenal karena karya terkenalnya Al-Musnad yang berisi 40.000 hadis terpilih dari 70.000 hadis.
Karya ini menjadi rujukan penting dalam memberikan fatwa-fiqh. Di dalamnya, kita dapat menemukan fiqh sahabat, seperti 'Umar, 'Ali, dan Ibnu Mas'ud. Ia menghabiskan seluruh hidupnya untuk menuntut ilmu, khususnya di bidang hadis. Meski sudah tua dan menjadi Imam, ia tidak berhenti belajar.