Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tokoh Banten TB Sangadiah Wafat, Partai Perindo: Sosok Ulama dan Pendekar Pemersatu
Advertisement . Scroll to see content

Biografi Imam Hambali, Ulama Besar Pendiri Mazhab

Kamis, 21 September 2023 - 22:40:00 WIB
Biografi Imam Hambali, Ulama Besar Pendiri Mazhab
Berikut biografi Imam Hambali, ulama besar yang dikenal sebagai pendiri salah satu dari empat mazhab umat Muslim. (Foto: Ilustrasi/Antara)
Advertisement . Scroll to see content

Akhir Hayat Imam Hambali

Imam Ahmad bin Hambal sakit parah selama sembilan hari dan wafat pada 12 Rabi'ul Awwal 241 H di Bagdad pada usia 77 tahun. Sebelum wafat, dia memberikan isyarat agar diwudukan, ketika sedang diwudukan dia kemudian berzikir dan menyela-nyelakan jarinya. Jenazahnya dihadiri oleh delapan ratus ribu pelayat lelaki dan enam puluh ribu pelayat perempuan, dan dia dimakamkan di permakaman al-Harb.

Imam Ahmad bin Hanbal salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam dikenal tidak hanya karena sumbangsihnya dalam bidang fiqh, tetapi juga karena pengaruh besar yang diterimanya dari para guru. Salah satu guru utamanya adalah Husen ibn Bashir ibn Abi Hazim, yang lahir pada tahun 104 H dan wafat pada tahun 183 H. 

Biografi Imam Hambali menuturkan, dia menghabiskan lima tahun dalam tempaan belajar bersamanya. Husen ibn Bashir dapat dianggap sebagai sosok yang paling mempengaruhi kehidupan dan pemikiran Imam Hambali. 

Selama masa ini, Imam Hambali mendalami cara istinbath dan membangun pemahaman dalam bidang hadis. Selain Husen ibn Bashir, Imam Hambali juga berguru kepada Imam asy-Syafi'i. Dalam pembelajarannya bersama Imam asy-Syafi'i, Imam Hambali mempelajari fiqh dan ushul. 

Kecakapan Imam asy-Syafi'i dalam beristinbath sangat memikat hati Imam Hambali dan mengarahkannya pada pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu ini.

Imam Hambali tidak hanya belajar dari dua guru besar di atas, tetapi juga mendapatkan pengajaran lebih dari 100 ulama besar lainnya, baik di Baghdad maupun di berbagai kota lain. Guru-guru ini berasal dari berbagai disiplin ilmu, termasuk fiqh, ushul, kalam, tafsir, hadis, tarikh, dan lughah. Pengaruh beragam ini memperkaya wawasan dan pengetahuan Imam Hambali.

Imam Ahmad bin Hanbal meyakini ilmu pengetahuan tidak dapat diperoleh dengan mudah, sehingga dia sangat menghargai peran guru-gurunya dalam pembentukan pemahamannya. Keyakinan ini mengilhami rasa hormat yang mendalam terhadap para guru yang telah membimbingnya dalam perjalanan dakwahnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut