Biografi Sayuti Melik, Pencatat Sejarah dan Pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Biografi Sayuti Melik menarik untuk kita telusuri bersama sebagai salah satu tokoh yang memainkan peran penting bagi terciptanya kemerdekaan Indonesia.
Di dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi mengenai biografi Sayuti Melik sebagai seorang penulis sejarah yang memiliki peran penting dalam pengetikan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sayuti Melik lahir pada tanggal 22 November 1908 di Sleman, Yogyakarta, dengan nama Muhammad Ibnu Sayuti. Ia merupakan anak dari Partoprawito dan Sumilah, dan ayahnya kepala desa di Kabupaten Sleman.
Patriotisme Sayuti Melik tumbuh ketika mendaftar di perguruan tinggi guru di Solo pada tahun 1920. Upaya Sayuti Melik melawan penjajah dimulai pada masa ini.
Sayuti Melik diasingkan di Boven Digul dari tahun 1927 hingga 1933 ketika pemerintah Belanda menuduhnya berafiliasi dengan PKI. Selain itu, ia menghabiskan satu tahun penjara di Singapura pada tahun 1937 sebelum dipindahkan ke Jakarta dan dipenjarakan di Gang Tengah hingga tahun 1938.
Setelah kembali dari pengasingan, Sayuti Melik menikah dengan SK Trimurti, seorang aktivis hak-hak perempuan, pada 19 Juli 1938. Moesafir Karma Boediman dan Heru Baskoro adalah dua anak pasangan tersebut. Mereka ikut mendirikan Surat Kabar Pesat yang berbasis di Semarang. Terbitan mereka yang sering menantang pemerintahan Hindia Belanda.
Ketika Jepang menginvasi Indonesia, jurnal yang mereka dirikan ditutup, dan Trimurti diculik oleh tentara Jepang. Akhirnya Sayuti dan Trimurti bisa dipertemukan kembali berkat bantuan Soekarno usai turut andil dalam pembangunan Pusat Tenaga Rakyat (Putera).
Salah satu momen paling penting dalam sejarah Indonesia adalah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Sayuti Melik memiliki peran yang sangat krusial dalam peristiwa ini. Ia adalah salah satu dari dua orang yang membantu Soekarno dan Mohammad Hatta dalam pengetikan naskah proklamasi tersebut.
Ketika Soekarno dan Hatta memerlukan seorang yang mahir dalam mengetik naskah, mereka meminta bantuan Sayuti Melik. Sayuti Melik dengan cermat dan teliti mengetikkan teks proklamasi yang akan mengubah nasib bangsa Indonesia untuk selamanya. Perannya dalam momen bersejarah ini sering kali terlupakan, tetapi tanpa kontribusi Sayuti Melik, naskah proklamasi mungkin tidak akan tersusun dengan baik.