Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bangga! Perusahaan Indonesia Defend ID Masuk Daftar 100 Perusahaan Pertahanan Terbesar Dunia 2024
Advertisement . Scroll to see content

Biografi Sutan Syahrir, Si Kancil yang Jadi Perdana Menteri Termuda di Dunia

Rabu, 11 Oktober 2023 - 18:27:00 WIB
Biografi Sutan Syahrir, Si Kancil yang Jadi Perdana Menteri Termuda di Dunia
Biografi Sutan Syahrir, perdana menteri pertama Indonesia sekaligus yang termuda di dunia saat dilantik, patut diketahui (Foto: Arsip Nasional)
Advertisement . Scroll to see content

Pada masa pendudukan Jepang, Syahrir melakukan pergerakan bawah tanah untuk membangun jaringan persiapan perebutan kemerdekaan tanpa bekerja sama dengan Jepang. Dia pada 15 Agustus 1945 mendesak Soekarno dan Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Desakan tersebut juga didukung golongan pemuda kala itu. 

Namun, Soekarno dan Hatta menolak dan memilih tetap sesuai dengan rencana yaitu pada 24 September 1945 seperti ditetapkan oleh PPKI yang dibentuk oleh Jepang. Oleh karena itu, sehari sebelum kemerdekaan pada 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Soekarno dan Hatta kemudian membawanya ke Rengasdengklok, Karawang, dengan tujuan menjauhkan keduanya dari pengaruh Jepang serta mendesak agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah terwujudnya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Sutan Syahrir ditunjuk Soekarno menjadi perdana menteri pertama Republik Indonesia. Dia menjabat posisi itu di usia 36 tahun, menjadikannya sebagai perdana Menteri termuda di dunia kala itu. 
Pada 26 Juni 1946, Sutan Syahrir diculik oleh kaum Persatuan Perjuangan dengan alasan kekecewaan atas diplomasi yang dilakukan dengan pemerintah Belanda yang ingin merebut kembali Indonesia. 

Dalam diplomasinya, Syahrir hanya menuntut pengakuan atas Jawa dan Madura sebagai wilayah Indonesia. Namun Persatuan Perjuangan menginginkan kemerdekaan sepenuhnya yang mencakup seluruh wilayah Nusantara yang dicetuskan oleh Tan Malaka.

Aksi penculikan tersebut dipimpin Mayor Jendral Soedarsono dan termasuk Tan Malaka. Mengetahui hal tersebut, Soekarno marah besar dan pada 1 Juli 1946. Dari 14 pimpinan yang melakukan penculikan, satu orang tertangkap yakni Tan Malaka dan dipenjarakan oleh polisi Surakarta di penjara Wirogunan. 

Sehari setelah itu, Soedarsono menyerang penjara tersebut dan berhasil membebaskan pimpinan aksi penculikan Sutan Syahrir. Peristiwa tersebut kemudian dianggap sebagai kudeta pertama bagi Republik Indonesia yang mengalami kegagalan. Pada 2 Oktober 1946, Sutan Syahrir kembali menjadi perdana menteri kemudian melanjutkan Perundingan Linggarjati pada 15 November 1946.

Sutan Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada 1948 dengan ajaran dari Marx-Engels yang menjunjung tinggi derajat manusia. 

Pada 1951, Syahrir menikahi Wahyunah dan dikaruniai dua anak bernama Kriya Arsyah Sjahrir dan Siti Rabyah Parvati Sjahrir. 

Tahun 1955, PSI kalah dalam pemilihan umum pertama di Indonesia. Setelah kasus PRRI tahun 1958, hubungan Sutan Syahrir dan Presiden Soekarno memburuk sampai akhirnya PSI dibubarkan pada 1960. 

Kemudian pada 1962 hingga 1965, Syahrir ditangkap dan dipenjarakan sampai menderita stroke. Dia diizinkan untuk berobat ke Zurich, Swiss. Sutan Syahrir meninggal di Zurich pada 9 April 1966 di usia 57 tahun. Meski meninggal dalam pengasingan, Syahrir dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut