Bisnis Perhotelan Terdampak Efisiensi Anggaran Pemerintah, PHRI Jateng: 60 Persen Andalkan MICE
Menurutnya, pemerintah di Jateng bisa membuat event-event besar, seperti sport tourism agar hotel bisa menampung dalam jumlah banyak.
“Misalnya event Jateng Run. Kalau Borobudur Run, nggak pengaruh, karena segmennya bukan MICE di Magelang sana, yang segmen MICE itu hotel yang meeting roomnya banyak. Itu yang berat (terdampak), pasti megap-megap, kemudian kalau pemilik tidak punya bisnis lain, itu pasti berdarah-darah,” katanya.
Saat ini, lanjut dia sudah saatnya dunia perhotelan bersaing secara sehat dengan adu pelayanan, bukan adu mark up. “Terbuka sajalah semua. Hotel A misalnya sudah kita bina baik-baik, ketat tidak terima mark up. Tapi Hotel B diam-diam menawarkan gitu, lalu dianggap tahu sama tahu. Sering ‘di luar nurul’ ya, artinya misalnya paketnya 400, pemerintah harus bayar 650, enggak fair kan," ucapnya.
Selain itu, pemerintah dinilai bisa ambil bagian dengan turut aktif mengontrol sistemnya. “Caranya bagaimana, misalnya MoU dengan kami PHRI, misalnya bahwasanya hotel bintang lima tarifnya segini, bintang empat pagunya segini,” ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi