Bulog Kirim Pasokan Beras ke 7 Provinsi yang Sempat Dilaporkan Defisit
Tri menjelaskan dalam waktu dua hari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada tujuh provinsi yang mengalami defisit beras, Bulog segera melakukan distribusi agar defisit segera berkurang.
Dalam melakukan distribusi, Bulog memiliki gudang yang berada di Kanwil Jawa Timur dan Jawa Barat yang didukung tersedianya pelabuhan besar sehingga memudahkan dalam mengisi ketersediaan beras di daerah defisit.
"Mekanismenya, kami mempunyai minimum stok, ada sepertiga dalam gudang, sepertiga dalam perjalanan dan sepertiga dalam perjalanan di gudang pengirim, sehingga kami pastikan sebaran stok beras dalam kondisi aman," kata Tri.
Dengan musim panen padi yang masih berlangsung hingga Juni mendatang, Bulog pun terus melakukan optimalisasi penyerapan gabah produksi petani.
"Untuk penyerapan gabah dan beras, saat ini Bulog masih melakukan penyerapan kurang lebih hampir 15.000 ton per hari. Puncaknya di Juni kita berharap bisa menyerap sampai 20.000 ton per hari," kata Tri.
Tri menambahkan bahwa pada musim panen berikutnya di bulan Agustus dan September, Bulog juga terus melakukan penyerapan gabah petani. Hal itu bertujuan mempertahankan stok cadangan beras sekitar 1 juta-1,5 juta ton hingga akhir Desember 2020 seperti yang ditugaskan pemerintah.
Dalam perannya melakukan stabilisasi harga di tingkat konsumen, Bulog terus melakukan operasi pasar atau kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium. Hingga saat ini Bulog telah menggelontorkan hampir 600.000 ton beras untuk pelaksanaan operasi pasar.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq