Cara Mudah Memahami Hilal, Metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan 1 Ramadan
JAKARTA, iNews.id - Cara mudah memahami hilal, metode hisab dan rukyat untuk menentukan 1 Ramadan harus diketahui umat Muslim. Seperti apa? Ini penjelasannya.
Umat Islam sering berbeda dalam mengawali dan mengakhiri Ramadhan, apa penyebabnya? Sebab, ada perbedaan metode penetapan awal dan akhir Ramadan, yaitu rukyat dengan melihat bulan baru dan hisab perhitungan berdasarkan astronomis.
Semula umat Islam hanya mengenal sistem rukyat sebagai penentuan bulan Qamariyah khususnya awal bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Ketika ilmu hisab masuk dalam kalangan umat Islam pada abad 8 Masehi di masa Dinasti Abbasiyah, maka mulai berkembang pemikiran untuk menggunakan hisab bagi penentuan awal bulan Qamariyah. Dari dua sistem tersebut lahirlah perbedaan antara hisab dengan rukyat yang berbeda.
Hilal adalah bulan sabit muda yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah matahari terbenam. Salah satu acuan umat Muslim untuk menentukan awal waktu berpuasa. Pengamatan hilal dilakukan oleh BMKG, LAPAN, Planetarium serta Observatorium Bosscha.
Bagaimana cara seseorang untuk melihat hilal? Mengutip laman resmi Mahkamah Syariah Aceh, cara menentukan hilal dengan merukyah (mengamati) hilal secara langsung. Apabila hilal (bulan sabit) tidak terlihat/gagal terlihat, maka bulan (kalender) berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.