Catatan Akhir Tahun 2022 LPOI, Kiai Said Dorong Kolaborasi Tanpa Eksploitasi
5. Persatuan dan kesatuan Indonesia harus di perkuat, terutama dalam menghadapi dan mewaspadai turbulensi politik menyongsong tahun politik 2024. Pemerintah harus mewaspadai politisasi agama, lebih tegas dan lebih berani melarang penyebarluasan Ideologi Wahabi, Salafi, Khilafah dan Takfiri. Segera mengambil aksi nyata dan menindak berbagai provokasi anti Pancasila, profokasi anti NKRI dan Provokasi Anti Pemerintah yang mengancam kesatuan dan keamanan nasional. Pemulihan terhadap kepercayaan Rakyat terhadap apparat kepolisian, TNI dan para penegak hukum harus segera dipulihkan, agar keamanan dan pertahanan semakin kuat menghadapi berbagai turbulensi.
6. Tak boleh ada lagi “Penyelenggara Negara” yang menyalah gunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi dan membangun eksistensi apalagi hanya demi sebuah posisi. Penyelenggara negara harus rela mengabdi dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk Ibu pertiwi, bukan mengeksploitasi dan mengakuisisi jejaring dan sumberdaya negeri untuk pribadi.
7. Kehidupan beragama yang ramah damai dan toleran harus ditingkatkan. Dengan memupuk dan menyemai sikap ramah damai dan toleran di lingkungan Pendidikan, di rumah tangga dan di kehidupan sosial. Ruang ruang media sosial harus di isi dengan narasi dan kontra narasi yang menggaungkan kebhinnekaan dan toleransi. Sehingga Pancasila masih terus terpatri di sanubari setiap anak negeri.
8. Kedaulatan pangan dan energi harus dipastikan lagi. Agar bangsa ini selalu siaga menghadapi turbulensi ekonomi dan ancaman resesi. Rakyat tidak boleh kelaparan. sumber daya Energi hijau yang berkelanjutan harus di implementasikan. Buka seluas luasnya pengembangan energi baru dan terbarukan, jangan halangi pengembangannya hanya karena kepentingan ijon dan dikunci oligarki.
.
Editor: Faieq Hidayat