Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesan Natal Purbaya: Liburannya di Indonesia Saja agar Ekonomi Berputar
Advertisement . Scroll to see content

Catatan Akhir Tahun Ekonomi Syariah

Kamis, 25 Desember 2025 - 16:58:00 WIB
Catatan Akhir Tahun Ekonomi Syariah
Dr. Handi Risza, ekonom CSED Indef yang juga Wakil Rektor Universitas Paramadina (dok. PKS)
Advertisement . Scroll to see content

Dr. Handi Risza
Ekonom CSED Indef
Wakil Rektor Universitas Paramadina

SEMESTINYA ekonomi berkembang lebih dahulu sektor riilnya lalu menyusul sektor keuangan. Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dimulai dan lebih didominasi oleh sektor keuangan tetapi kini mulai bergerak menuju sektor riil dan arus utama perekonomian nasional. Sektor industri halal, mulai memainkan peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Transformasi ini perlu tetap dijaga agar tahun 2026 nanti, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah tetap inklusif dan berkelanjutan.

Perkembangan sektor riil yang berbasis pada industri halal juga memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang pada tahun 2026. Kehadiran dua lembaga baru di Pemerintahan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebagai LPNK (Lembaga Pemerintah Non-Kementerian) yang langsung di bawah Presiden, menjadikan Kepala BPJPH memiliki otoritas setingkat menteri untuk mengembangkan produk halal di Indonesia.  Ini selayaknya selaras dengan Program Prioritas Nasional. Peluang strategis untuk mengembangkan industri halal tahun 2026 juga terdapat pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan anggaran sebesar Rp335 triliun.

Sektor ekonomi dan keuangan syariah pada saat ini sudah menjadi bagian yang terintegrasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar diharapkan sebagai pusat ekonomi syariah global. Sejauh ini perkembangan ekonomi dan keuangan syariah semakin kokoh. Dalam State of the Global Syariah Economy (SGIE) Report 2024/2025, laporan yang dipublikasikan oleh DinarStandard, Indonesia berhasil mempertahankan posisi ketiga dunia dengan skor Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 99,9, dengan peningkatan skor sebesar 19,8 poin dibandingkan tahun sebelumnya. 

Prestasi tersebut mengukuhkan momentum pertumbuhan yang kuat dan konsisten dalam ekosistem ekonomi syariah Indonesia. Capaian paling menonjol dalam SGIE 2024/2025 adalah keberhasilan Indonesia mencatat investasi halal tertinggi di dunia. Sebanyak 40 transaksi senilai USD 1,6 miliar terealisasi sepanjang tahun 2023, meliputi sektor makanan halal, kosmetik, farmasi, teknologi halal, dan gaya hidup Muslim.

Angka ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap ekosistem halal Indonesia, sekaligus memperkuat peran Indonesia sebagai pusat investasi halal global. Capaian tersebut membuktikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi telah menjadi bagian dari arus utama pembangunan ekosistem global.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut