Cegah Kejahatan, Kemendagri Imbau Warga Tak Unggah Data Kependudukan di Medsos
Zudan juga menyebut masyarakat sering kali mudah menyerahkan fotocopy data kependudukan untuk mengurus berbagai hal. Misalnya saja mengurus SIM melalui biro jasa. Begitu juga ketika mengisi ulang pulsa di konter atau warung kerap diminta menulis nomor HP di sebuah buku.
"Data e-KTP dan nomor handphone kita itu sudah kita sebarluaskan sendiri saat masuk hotel, perkantoran, dan lain-lain. Tak ada jaminan data tadi aman tidak dibagikan ke pihak lain sehingga muncul banyak penipuan," tuturnya.
Zudan menegaskan data kependudukan yang diperjualbelikan bukan berasal dari Dukcapil. Menurutnya data kependudukan yang tersimpan di Dukcapil aman tersimpan. Pasalnya sistem pengamanan data center Dukcapil dibuat berlapis. Dalam hal ini harus melalui tiga kali tahapan pindai sidik jari buat yang mau masuk ke data center. Dukcapil juga menggunakan jalur VPN saat berhubungan dengan operator.
"Jadi kalau bocor dari dalam sangat kecil kemungkinannya. Yang paling memungkinkan adalah penyalahgunaan data yang beredar luas di Google tadi dan dikumpulkan serta diolah oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan,” kata dia.
Editor: Zen Teguh