Cerita SK Trimurti Tak Bersedia Kerek Merah Putih saat Proklamasi, Merasa Tidak Pantas
Sementara di dekat tiang bendera, Latief Hendraningrat yang didampingi Suhud Sastrokusumo menjadi pengerek bendera merah putih. Pada 19 Agustus 1945, PPKI menggelar rapat lanjutan di mana SK Trimurti terpilih sebagai anggota Komite Nasional yang tugasnya membantu presiden sebelum dibentuknya parlemen.
SK Trimurti ditugaskan untuk menyebarkan kabar proklamasi kemerdekaan sekaligus mengibarkan bendera merah putih di seluruh Jawa. Tanpa pikir panjang dia menyatakan kesediaanya.
Dikutip dari buku Berkibarlah Benderaku Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka, SK Trimurti bersama kelompoknya langsung bergerak. Sebuah mobil sedan milik tentara Jepang, dicurinya dan dipakai sebagai kendaraan.
Celakanya, di tengah jalan ban mobil kempes. Agar bisa tetap menggelinding SK Trimurti mengisi rongga ban dengan rumput kering.
“Tetapi setelah menempuh jarak tertentu rumput di dalam ban hancur menjadi bubur, sehingga harus diganti,” tulisnya.
Kesempatan mengganti rumput untuk mengisi ban justru dimanfaatkan SK Trimurti dan kelompoknya menyiarkan kabar Proklamasi Kemerdekaan kepada penduduk setempat. Setiap mobil berhenti dan dikerumuni orang banyak, kabar Proklamasi Kemerdekaan disiarkan.