Ciri-ciri Manusia Purba Berdasarkan Jenisnya yang Ditemukan di Indonesia
Meganthropus Paleojavanicus memiliki karakteristik sebagai berikut:
-Mengandalkan tumbuhan sebagai sumber makanan.
-Tidak memiliki dagu, yang membuatnya lebih menyerupai kera.
-Memiliki tonjolan tajam pada bagian kepala.
-Memiliki tulang pipi yang tebal dan tonjolan yang mencolok di daerah kening.
-Gigi, rahang, dan otot kunyah yang kuat.
-Postur tubuh tegap.
Pithecanthropus Erectus diyakini telah eksis di Indonesia sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertama Pithecanthropus Erectus berupa bagian geraham yang ditemukan di Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi oleh Eugene Dubois pada tahun 1890.
-Volume otak sekitar 750-1350 cc, lebih besar daripada Meganthropus.
-Tinggi tubuh sekitar 155-180 cm.
-Postur tubuh tegap, tetapi tidak sekuat Meganthropus.
-Rahang dan gigi geraham yang kuat.
Hidung tebal.
-Tonjolan kening yang kuat dan horizontal yang terbentuk dari tepi ke tepi dahi.
-Wajah menonjol ke depan dengan dahi yang condong ke belakang.
-Tonjolan pada bagian belakang kepala.
-Alat tengkuk dan pengunyah yang kuat.
Pithecanthropus Mojokertensis, sejenis manusia purba, juga ditemukan di daerah Mojokerto. Fosil manusia purba ini pertama kali ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1939. Penemuan awalnya adalah fosil tengkorak seorang anak manusia purba yang diperkirakan berusia enam tahun.
--Tulang pipi dan alat pengunyah yang kuat.
Tulang kening yang kuat, menonjol, dan membesar hingga mencapai area pelipis.
-Muka menonjol ke depan.
-Tulang kepala belakang tampak menonjol dengan postur tubuh tegap.
-Tinggi badan antara 165-180 cm.
-Otot tengkuk yang kuat.
-Volume otak antara 650-1.000 cc.