Curhatan Yusril: PBB Seperti Partai Terzalimi dan Disepelekan
JAKARTA, iNews.id – Partai Bulan Bintang (PBB) bakal menginjak usianya yang ke-20 tahun. Sejak didirikan sejak permulaan era reformasi, partai Islam ini selalu lolos menjadi peserta pemilu secara berturut-turut, yaitu pada 1999, 2004, 2009, 2014, dan terakhir Pemilu 2019 mendatang.
Kendati demikian, imej partai gurem saat ini sudah telanjur melekat pada PBB. Pasalnya, sejak Pemilu 2009, parpol ini kesulitan memperoleh suara yang benar-benar signifikan untuk bisa eksis di parlemen. Bahkan, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PBB, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, PBB tak ubahnya partai yang terzalimi, disepelekan, dan bahkan diangap tidak ada.
“Telah tiga periode PBB tidak punya wakil di DPR RI, tidak punya pejabat negara dan orang-orang yang duduk di posisi penting. PBB seperti partai terzalimi, dipinggirkan, dianggap sepi, dianggap sepele lembaga survei, dianggap tidak ada,” kata Yusril dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PBB di Jakarta, Jumat (4/5/2018) malam.
Mantan menteri sekretaris negara itu menuturkan, tahun ini PBB akhirnya diterima sebagai partai peserta Pemilu 2019, meski harus melalui perlawanan melalui jalur yang konstitusional terlebih dulu. Karena itu, dia mengajak seluruh kadernya untuk bangkit membesarkan PBB kembali.
Yusril menegaskan, PBB adalah partai berpengalaman. Menurut dia, PBB telah ditempa pengalaman-pengalaman politik dari sejarah bangsa. Dia menekankan, PBB tidak hanya memiliki kaitan sejarah dengan partai-partai Islam, tapi juga turut mengambil peran penting di awal era reformasi.
Dia optimistis, PBB bisa meloloskan kader-kadernya kembali masuk ke DPR dengan memperoleh suara sah nasional minimum empat persen (sesuai parliamentary threshold Pemilu 2019). Untuk itu, Yusril mengajak seluruh ormas muslim seperti Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bergabung dalam partainya dan bersama-sama membesarkan PBB demi memperjuangkan aspirasi rakyat, khususnya umat Islam.
Editor: Ahmad Islamy Jamil