Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik, Budaya dan Agama
JAKARTA, iNews.id - Dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia sangat banyak. Kedatangan warga negara asing ke Indonesia telah mengubah kehidupan masyarakatnya.
Masuknya bangsa Barat telah mengubah segala hal, mulai dari segi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pelajari apa apa saja dampak dari perkembangan kolonialisme dan imperialisme di sini.
Sebelum kita membahas dampak kolonialisme dan imperialisme, terlebih dahulu pahami istilah tersebut. Melansir buku ‘ IPS Terpadu ‘ terbitan PT Grafindo Media Pratama, kolonialisme berasal dari kata latin colonus yang artinya ‘petani’.
Istilah colonus diberikan kepada para petani Yunani karena tanah di daerahnya yang semula tandus berpindah ke daerah yang subur. Kemudian, imperialisme berasal dari bahasa latin imperare yang artinya menguasai atau memerintah, imperialisme berarti sistem atau paham kekuasaan yang bertujuan menguasai atau menjajah negeri lain untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Di bidang politik, semula bentuk pemerintahan memakai sistem turun-temurun keturunan raja. Namun, sejak Belanda datang, Daendels atau Raffles meletakkan dasar pemerintahan yang ada di Indonesia menjadi modern.
Semua bupati dijadikan pegawai negeri dan digaji. Pada masa ini bupati dijadikan sebagai alat kekuasaan pemerintah kolonial. Belanda maupun Inggris melakukan intervensi terhadap kerajaan. Alhasil, elit kerajaan tak lagi leluasa di bidang politik.
Melansir dari buku ‘Sejarah 2‘ terbitan Yusdhistira Ghalia Indonesia, pada tahun 1321 Imam Odorico de Pordenone berkunjung ke pelabuhan di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Setelah Portugis datang ke Indonesia, agama Kristen semakin meluas sampai di kepulauan Maluku yang dibawa oleh negara Spanyol dan Portugis.
Tokoh yang aktif menyebar agama Katolik yaitu Fransiskus Xaverius. Sedangkan Belanda fokus menyebarkan agama Kristen Protestan secara intensif oleh para misionaris khusus. Gereja Protestan pertama berada di Semarang.
Perubahan pola hidup masyarakat Indonesia juga terjadi dari sebelumnya berada di era budaya tradisional. Dikutip dari buku ‘Sejarah 2‘ terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, pada tahun 1659 Belanda menerbitkan surat kabar pertama yang diberi nama Bataviaasch Courant.
Pada tahun 1839, Belanda juga membangun gedung percetakan pertama yang diberi nama Cijveer and Company. Perusahaan ini mencetak koran-koran untuk membantu menyebarkan informasi, serta penyebaran agama Katolik dan Protestan.
Nah, itu tadi dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Semoga dapat menambah wawasan kamu ya. Selamat belajar !
Editor: Puti Aini Yasmin