Dapat Dukungan BRI Peduli, TPS3R Sadu Kencana Jadi Model Pengelolaan Sampah Pilah di Desa
Ketua TPS3R Sadu Kencana, Ni Putu Suarlin mengatakan, TPS yang dikelolanya sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah pada 2015. Namun seiring berjalannya waktu, pengelola TPS masih menemui beberapa kendala.
Salah satunya dari sisi tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim dalam hal memilah dan mengolah sampah dari sumbernya. Penyebabnya, masyarakat Dauh Peken selama ini terlalu dimanjakan dengan cukup membayar uang iuran sampah saja. Alhasil, mereka terbiasa untuk menitipkan sampah kepada petugas tanpa memilah lebih dulu di rumah.

Menurut Alin, jika pola pengelolaan sampah menerapkan sistem “angkut buang” saja, TPA yang sudah penuh dengan sampah akan semakin bertambah. Sangat penting untuk memilah sampah sebelum dibuang ke TPA. Gunanya, agar tidak terjadi penimbunan sampah.
"Kami dan tim mulai mencoba pelan-pelan memberikan pemahaman bahwa kita itu menyelamatkan sampah plastik bukan untuk mendapatkan, tapi untuk menyelamatkan bumi kita lebih lestari,” ujarnya.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, berharap TPS3R Sadu Kencana dapat tetap fokus dengan programnya sehingga memberi dampak positif bagi lingkungan. Sampah yang dibuang diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk menjadi produk lain seperti energi listrik. Atau, sampah didaur ulang menjadi kertas, dimanfaatkan untuk campuran aspal, bahan baku plastik atau bahan baku jenis organik lain, dan dikelola menjadi kompos.
“Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan juga masyarakat secara luas,” ungkapnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil