Dedi Mulyadi: #2019GantiPresiden Gerus Suara Duo DM
Tagar #2019GantiPresiden, kata Dedi, tanpa disangka-sangka mampu mengalihkan pilihan suara pendukung Demiz di wilayah Cianjur, Bogor, dan Bekasi kepada pasangan Asyik. “Kemudian, di wilayah selatan seperti Ciamis juga begitu, sehingga nyaris seluruh pemilih Demiz bergerser jadi pemilih Asyik, karena melihat isu yang lebih strategis di pasangan nomor urut tiga (Sudrajat-Syaikhu), yaitu ganti presiden,” tuturnya.
Menurut Dedi, tim Sudrajat-Syaikhu berhasil menggaungkan isu ganti presiden tersebut dari pintu ke pintu, sehingga perolehan suara mereka pun naik secara mencengangkan pada Pilkada Jabar kemarin, menyalip perolehan suara Duo DM. Padahal, Sudrajat-Syaikhu sebelumnya kurang diunggulkan dalam sejumlah hasil survei.
“Sebelum pemilihan, kami (Duo DM) sudah paham elektabilitas kami berapa, daerah mana saja yang menang. Selama ini biasanya tidak ada perubahan. Jangankan seminggu, satu bulan saja tidak mungkin berubah. Tapi sekarang, dalam waktu cepat bisa terjadi perubahan secara masif dan terstruktur di seluruh provinsi Jabar,” ucap Dedi.
Dia berpendapat, kejadian di Pilgub Jabar kemarin mesti menjadi pelajaran bagi Partai Golkar agar peka dalam mengambil isu strategis di masa mendatang. Apalagi, pada 2019 nanti pemilu presiden (pilpres) bakal dilaksanakan berbarengan dengan pemilu legislatif (pileg). “Salah membuat format pemilu untuk 2019, bisa jadi bencana bagi Partai Golkar,” kata Dedi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil