Delegasi FIB UNS Raih Penampil Budaya Terbaik di Malaysia

JAKARTA, iNews.id - Delegasi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menjadi penampil terbaik dalam ajang ASEAN University Youth Summit 2019 di Malaysia. Penghargaan itu didapat usai delegasi FIB UNS menampilkan tarian Sekartaji Mask Dance di hadapan mahasiswa-mahasiswi dari seluruh Asia Tenggara itu.

Salah satu delegasi FIB UNS, Muthia Putri Meilania mengatakan, tarian Sekartaji Mask Dance dipilih sebagai senjata pamungkas di penutupan ASEAN University Youth Summit 2019 karena memiliki makna yang sangat kuat mengenai filosofi kebidupan.

Mulai Mewujudkan Israel Raya, PM Netanyahu Bangun Zona Penyangga di Suriah

"Itu tarian dianjurkan oleh Pak Pardjo (dosen Sastra Daerah FIB UNS) karena maknanya kuat mengenai kejahatan yang sekuat apapun akan kalah dengan kebaikan," ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (30/8/2019).

Muthia mengungkapkan, dalam tarian Sekartaji Mask Dance yang ditampilkan delegasi FIB UNS itu, mewakili banyak karakter dari manusia. "Tarian tersebut sekaligus menampilkan banyak karakter dari manusia, amarah, angkuh, dan berapi-api, ada yang baik, kalem dan sabar, tapi juga bisa marah seperti saat scene Panji perang melawan Klana," tuturnya.

Panglima TNI Terima Kunjungan 15 Profesor UNS

Dalam ajang tersebut, delegasi FIB UNS yang terdiri dari Muthia Putri Meilania dari Prodi Sastra Inggris, Elisabeth Nugrahaeni Elvianingtyas (Sastra Daerah), Maimun Agil Sadid (Ilmu Sejarah), Risang Nariswari Murti (Sastra Daerah), Rayi Khenyalarang Kusumaning (D3 Bahasa Inggris), Eka Adhi Pratama (Sastra Daerah), tidak saja menampilkan pertunjukkan budaya.

Para delegasi FIB UNS usai menjadi penampil budaya terbaik dalam ajang ASEAN University Youth Summit 2019 di Malaysia dengan menampilkan tarian Sekartaji Mask Dance.

Bulog Gandeng UNS demi Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Namun, mereka juga mengikuti serangkaian acara dalam ASEAN University Youth Summit 2019, seperti Round Table Discussion, ACEP (ASEAN Community Engagement Programme) dan ACF (ASEAN Cultural Festival).

"Aku dan Agil memang lebih banyak difokuskan untuk ikut Round Table Discussion dan ACEP. Sedangkan keempat lainnya (Elisabeth Nugrahaeni Elvianingtyas, Risang Nariswari Murti, Rayi Khenyalarang Kusumaning, serta Eka Adhi Pratama) fokus untuk ACF," kata Muthia Putri.

Dengan hasil yang membanggakan di negeri jiran tersebut, dia berharap, ke depannya UNS mampu berprestasi di kancah internasional, sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia.

"Alhamdulillah, senang banget bisa mengharumkan nama Indonesia dan UNS di sana. Tahun depan ada AUYS 2020 di Vietnam, semoga kita bisa berpartisipasi lagi dan menjadi juara serta kebanggaan Indonesia maupun UNS di sana," ujar Muthia Putri.

Editor: Djibril Muhammad