Demo di Seruyan Tewaskan 1 Orang, Komisi III DPR Sebut Polisi Harus Kedepankan Upaya Preventif
JAKARTA, iNews.id - Komisi III DPR RI menyayangkan penanganan demo oleh polisi di kebun sawit, Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menewaskan warga. Polisi harusnya mengedepankan upaya preventif dalam menangani demo.
"Harusnya mengedepankan unsur preventif dalam menangani aksi demo apalagi yang dilakukan warga saat mereka menuntut haknya. Sebagai abdi negara, polisi seharusnya mengayomi masyarakat," kata Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhilafarafez dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).
Gilang pun mengecam aksi kekerasan yang terjadi. Apalagi, tindakan represi itu viral di media sosial.
Dalam video yang beredar terlihat adanya sejumlah warga mengangkat rekannya yang terkapar bersimbah darah. Warga yang berdemo di kebun kelapa sawit berteriak-teriak meminta tolong agar temannya yang terluka dapat dievakuasi.
Di video yang lain terdengar juga berkali-kali suara letusan tembakan. Bahkan dari pengeras suara terdengar adanya perintah penembakan dari oknum polisi untuk membubarkan warga yang berdemo. Gilang mengatakan, penanganan aksi demo dari pihak aparat sudah keterlaluan.
“Dari video saja sudah terlihat sadis, cara aparat memperlakukan warga yang demo tidak manusiawi,” kata Gilang.
Kendati demikian, Gilang meminta pihak kepolisian melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada seluruh anggotanya yang mengawal aksi demo tersebut. Meskipun, katanya, polisi telah membantah pernyataan warga yang menyebut penembakan dilakukan dengan peluru tajam.
"Kalau hanya pakai peluru hampa atau peluru karet, masa sampai ada yang meninggal. Ini bukti polisi gegabah dalam menangani demo, dan masyarakat jadi korban lagi," tegas Gilang.
Menurutnya, komitmen kepolisian untuk mengusut penembakan terhadap warga yang tengah berdemo di kebun sawit itu perlu.
“Hasil penyelidikan sangat ditunggu oleh masyarakat untuk mencari pelaku penembakan. Harus dicek secara keseluruhan dari semua pihak,” ungkapnya.