Demokrasi Dinilai Semakin Suram, Aktivis 98: Kami Konsisten Tegakkan Nilai-Nilai Perjuangan
JAKARTA, iNews.id- Salah satu aktivis 98 Azwar Furgudyama secara tegas mengawal jalannya demokrasi dinilai semakin suram. Belakangan ini, munculnya puluhan guru besar, dosen, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Universitas menyatakan sikap prihatin terhadap kemunduran demokrasi.
Berlandaskan persoalan itu, Azwar mengatakan mereka tetap konsisten dengan nilai-nilai diperjuangkan pada tahun 1998. Sekaligus menolak keras, adanya pemimpin bakal menganut sistem diktator dalam kepemimpinannya.
"Perjuangan kita aktivis 98 mengawal cita-cita mengawal cita-cita reformasi yang pernah kita perjuangkan dulu, kita berjuang bukan semata-mata untuk persoalan kontestasi tapi lebih jauh dari itu kita aktivis 98 konsisten dengan nilai-nilai kita perjuangkan dulu," kata Azwar Furgudyama dalam podcast gerakan aktivis 98 Rabu (14/2/2024) malam.
"Kita menolak kediktatoran, kita menolak dengan keras cara-cara bernegara tidak baik sampai konsisten digaris itu," sambung dia.
Disinggung soal hasil quick count sementara menempatkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul diatas 50 persen suara. Azwar mengaku sedih karena rakyat Indonesia akhirnya memilih pemimpin mempunyai masa lalu yang kelam.
Ditambah lagi, majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dinilai cacat etik di Mahkamah Konstitusi (MK). Akhirnya membuat Anwar Usman lengser dari jabatannya sebagai Ketua MK dinilai melanggar etik.