Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Sebut Penyerahan Uang ke Bupati Ponorogo Sempat Tertunda Imbas OTT di Riau 
Advertisement . Scroll to see content

Dewas Minta Maaf Tak Bisa Tingkatkan Integritas Pimpinan KPK, Banyak Pelanggaran Etik

Kamis, 12 Desember 2024 - 18:08:00 WIB
Dewas Minta Maaf Tak Bisa Tingkatkan Integritas Pimpinan KPK, Banyak Pelanggaran Etik
Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean saat konferensi pers terkait Laporan Kinerja Dewas KPK 2019-2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024). (Foto: Riyan Rizki Roshali)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean meminta maaf karena masih banyak kekurangan selama memimpin lembaganya. Dia juga meminta maaf karena Dewas tak bisa meningkatkan integritas pimpinan KPK.

“Mohon maaf kalau kami belum bisa berhasil, mohon maaf kalau kami masih banyak kekurangan di dalam pelaksanaan tugas kami,” ujar Tumpak saat konferensi pers terkait Laporan Kinerja Dewas KPK 2019-2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024).

Tumpak menyinggung banyak pelanggaran kode etik yang dilakukan pimpinan dan pegawai KPK. Menurutnya, Dewas juga bertanggung jawab atas kepercayaan publik terhadap KPK yang terus menurun.

“Kami mungkin belum mampu untuk meningkatkan integritas sampai kepada pimpinan KPK karena terbukti pimpinan KPK juga ada yang melanggar masalah integritas sehingga harus dikenakan kode etik,” ujar dia.

Diketahui, dua komisioner KPK periode 2019-2024 yang tersangkut masalah etik dan juga pidana yakni Firli Bahuri dan Lili Pintauli Siregar. 

Pada akhir Desember 2023, dengan mempertimbangkan putusan Dewas, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memberhentikan Firli. Sementara Lili mengundurkan diri sebelum disidang etik.

Selain itu, banyak pegawai KPK yang juga tersangkut masalah etik dan diberhentikan dengan tidak hormat. Mulai dari korupsi uang perjalanan dinas hingga melakukan pemerasan terhadap tahanan korupsi.

"Walaupun kami bercerita tadi kinerja kami sudah banyak sekali, tetapi ternyata juga penilaian masyarakat terhadap institusi KPK semakin menurun," ungkapnya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut