Dialog dengan Santri, Mahfud MD Ingatkan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari
Pasca-kemerdekaan bulan Agustus 1945, lanjut Mahfud, penjajah kembali ingin merebut Indonesia. Dalam kesempatan itulah jelas dia, kaum santri tampil kembali menjadi pembela negara.
Dia memaparkan, dalam keadaan genting setelah kemerdekaan, kaum santri tampil kembali melawan penjajah. Mahfud menyontohkan fatwa Resolusi Jihad yang disampaikan pada 9 September 1945 oleh Kyai Hasyim Asy'ari
Adapun isinya, beber Mahfud,yakni Ummat Islam wajib melawan penjajah dan berperang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut dia, itulah salah satu cikal bakal lahirnya Hari Pahlawan.
"Lalu fatwa yang semula dikeluarkan di Tebuireng itu, diulangi lagi melalui rapat PBNU di Bubutan Surabaya tanggal 21-22 Oktober dimana fatwanya Kyai Hasyim Asyari dikeluarkan menjadi Fatwa Resolusi Jihad. Jawa Timur bergelora, kemudian terjadilah peristiwa 10 November yang kita kenal Hari Pahlawan itu," ujarnya.
Mahfud menegaskan, dalam berbagai peristiwa perang kemerdekaan, peran santri sangat nyata dalam mempersatukan ideologi dan mempersatukan kekuatan melawan penjajah.
"Betapa santri memiliki peran penting, pertama mempersatukan ideologi, kedua mempersatukan kekuatan melawan penjajah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga lahir negara bedasar Pancasila, itulah peran kaum santri," katanya.
Turut hadir beberapa pimpinan pondok pesantren, antara lain Kyai Nazrul Haq Muiz dari Ponpes Al-Badar Pare-pare Sulawesi Selatan, Kyai Khozin Adnan dari Pondok Pesantren Darul Al-Barokah Sumatera Barat, Kyai Badawi Basyir dari Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq