Dicintai Murid, Inilah Rahasia Pembelajaran Wahyudi yang Menyentuh Hati
Menginspirasi dengan Empati
Dalam situasi ketika murid terlihat lelah atau tidak fokus, seorang guru yang inspiratif tidak hanya menegur, tetapi berusaha memahami penyebabnya. Dengan mendekati murid secara personal, misalnya dengan bertanya atau menawarkan bantuan sederhana, guru menunjukkan empati yang mendalam.
"Kadang, anak-anak hanya butuh diyakinkan bahwa mereka bisa," ujar guru yang pernah mengajar di SMA Pelita Cemerlang Pontianak ini.
Pendekatan interpersonal yang penuh empati, kata Wahyudi, tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran diri pada murid. Guru yang mampu menjadi pendengar yang baik akan lebih mudah menjalin hubungan yang bermakna dengan muridnya.
Menjadi guru yang dedikatif, inovatif, dan inspiratif bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan dengan hati yang tulus dan pendekatan yang tepat. Dengan metode pembelajaran yang telah dilakukan Wahyudi, tak heran ia dinobatkan sebagai "Guru Inspirator" SMP dan SMA Pelita Cemerlang pada 2019.
Bertepatan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November, tahun ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusung tema Guru Hebat, Indonesia Kuat.
Guru Hebat menciptakan sumber daya manusia yang kuat, sehingga mampu tumbuh untuk masa depan yang gemilang. Inilah saat yang tepat mengapresiasi dan menghargai profesi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Wahyudi, salah satu guru muda yang menjadi saksi anak-anak Indonesia tumbuh dalam menggapai impiannya. Selamat Hari Guru Nasional!
Editor: Anindita Trinoviana