Digital Universities Asia 2024: Wujudkan Optimalisasi AI dan Inklusivitas Perguruan Tinggi
 
                 
                Beberapa pembicara pada konferensi internasional ini adalah Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ibu Kota Nusantara (IKN), Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc.,Ph.D; Ketua UI Greenmetric, Prof. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc dan Area Director South-East Asia Turnitin, Jack Brazel, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Dr. Teguh Dartanto; serta Dekan Fakultas Ilmu Komputer UI, Prof. Petrus Mursanto;
Selain itu, lebih dari 80 narasumber juga hadir mengisi tak kurang dari 30 sesi pada konferensi ini. Beberapa tema lain yang dibahas adalah How to Leverage AI and World-Class Content for Transformative Teaching and Learning, How to Promote Digital Literacy Among Staff and Faculty dan How to Build a Cybersecure Campus for Everyone.
Pada konferensi ini dibahas juga solusi untuk mengatasi disparitas antara tuntutan di dunia industri kerja dengan kualifikasi para lulusan perguruan tinggi. Institusi pendidikan tersebut harus mempersiapkan siswa dengan keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan di pasar kerja. Mereka perlu dibekali beberapa keterampilan, antara lain dalam hal problem solving, kreativitas, kolaborasi, serta kepedulian sosial.
Inklusivitas pendidikan merupakan tujuan, karena itu AI memiliki potensi besar dalam revolusi Pendidikan Tinggi. President Association Pacific Accreditation Cooperation (APAC) THE, Simone Dilena, menyampaikan bagaimana AI, serta platform digital muncul sebagai “teman” dalam mencapai tujuan tersebut.
"Transformasi digital berlangsung cepat serta membutuhkan pergeseran paradigma berpikir dan penyesuaian yang cepat. Diskusi ini mencari strategi terbaik dalam penggunaan AI dan platform digital untuk merealisasikan digitalisasi pendidikan," katanya.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Komunikasi dan Informasi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Universitas Indonesia, dan para mitra yang membuka jalan untuk tujuan tersebut.
Setelah rangkaian kegiatan konferensi internasional tersebut berakhir, para peserta diajak menyaksikan penampilan tari Kecak di Uluwatu. Kegiatan budaya ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para peserta untuk turut serta merasakan kekayaan budaya Provinsi Bali, dan memperkaya wawasan, serta memperkuat hubungan antarnegara.
Editor: Rizqa Leony Putri