Dipuji HT, Pedagang Gado-Gado Binaan Perindo Terharu hingga Menangis
"Saya yang ngulek, Ibu Liliana bantuin ngambil sayur sendiri dan mencampurnya. Saya dengar katanya Ibu Liliana memang pintar masak juga. Kata Pak Hary, gado-gadonya enak, rasa manis dan asinnya pas. Sampai bilang mau pesan lagi," ungkap Bu Atun dengan senyum merekah.
Bu Atun adalah salah satu pedagang binaan UMKM Partai Perindo yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Bersama suaminya, dia berjualan gado-gado dan karedok setiap hari.

Dia pun menceritakan susahnya hidup di Jakarta saat baru datang dari Ambarawa, Jawa Tengah sekitar 1978. Tanpa bekal keuangan yang mencukupi, dia dan suami berjualan serabutan untuk mengubah nasib. Dalam prosesnya, Bu Atun sempat merasa ingin menyerah karena tak kunjung mendapatkan hidup yang layak.
"Anak saya saat itu masih kecil, mau makan saja susah. Penghasilan enggak ada. Tahun 1995 baru mulai dagang," ujar Bu Atun terisak, sesekali menyeka air matanya menggunakan celemek yang menempel di tubuhnya.
Bu Atun tidak memungkiri hidupnya mulai berubah sejak mulai berjualan gado-gado. "Terima kasih Perindo yang sudah memberikan bantuan gerobak yang harganya cukup mahal. Saya tersentuh ada yang bantu. Terima kasih Pak Hary Tanoe saya bisa berjualan menyambung hidup, jadi sedikit terbantu," ungkapnya.