Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lalu Lintas di Kosambi Tangerang Macet Imbas Truk Anjlok 
Advertisement . Scroll to see content

Dirjen Hubdat Galang Komitmen Menuju Nol Kendaraan Lebih Dimensi dan Muatan 2027

Jumat, 24 Oktober 2025 - 05:30:00 WIB
Dirjen Hubdat Galang Komitmen Menuju Nol Kendaraan Lebih Dimensi dan Muatan 2027
Dirjen Hubdat Galang Komitmen Menuju Nol Kendaraan Lebih Dimensi dan Muatan 2027.  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan (Foto: Kemenhub)
Advertisement . Scroll to see content

SURABAYA, iNews.id -  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan, mengajak seluruh pihak terkait untuk bersatu mewujudkan target Nol Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan (Over Dimension Over Load/ODOL) pada tahun 2027. Ajakan ini disampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan ODOL yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (23/10).

“Saya ingin mengajak kita semua, termasuk teman-teman dari asosiasi transporter, pengusaha logistik, ataupun pengemudi, untuk berkomitmen merealisasikan Zero kendaraan over dimension over load di tahun 2027. Ini tidak bisa ditunda lagi, sesuai arahan bapak Presiden, karena dampaknya luar biasa, terutama untuk keselamatan,” tegas Aan.

Dalam paparannya, Aan menekankan bahwa persoalan kendaraan dengan dimensi dan muatan berlebih bukan sekadar masalah teknis, melainkan ancaman serius bagi keselamatan di jalan raya. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenhub, angkutan barang ODOL menjadi penyebab kecelakaan tertinggi kedua setelah sepeda motor, dengan kontribusi sekitar 10–12% dari total kecelakaan yang terjadi.

"Ini sangat luar biasa dampak dari kendaraan over dimension over load terhadap keselamatan. Belum lagi dampak fatalitas korban yang meninggal, jadi ini sangat memprihatinkan," tambahnya.

Selain berpotensi menimbulkan kecelakaan, Aan menegaskan bahwa kendaraan ODOL juga memberikan efek domino terhadap infrastruktur dan lingkungan. Jalan raya yang dibangun dengan anggaran negara mengalami kerusakan lebih cepat, usia kendaraan menjadi lebih pendek, serta meningkatnya kemacetan dan polusi udara.

Karena itu, lanjut Aan, sinergi lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan target Zero ODOL 2027. Pemerintah telah menyiapkan Sembilan Rencana Aksi Nasional (RAN) sebagai panduan komprehensif untuk menangani masalah ini. RAN tersebut mencakup integrasi data lintas lembaga, penerapan penegakan hukum berbasis digital, hingga harmonisasi regulasi antarinstansi.

Pemerintah juga menyiapkan skema insentif dan disinsentif guna mendorong pelaku usaha logistik serta pengelola kawasan industri untuk patuh terhadap aturan batas dimensi dan muatan kendaraan.

Menjawab kekhawatiran publik terhadap dampak ekonomi dari penerapan kebijakan ini, Aan memaparkan hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan kebijakan Zero ODOL tidak akan memberatkan perekonomian nasional.

"Ada kekhawatiran masyarakat dari diterapkannya Zero Over Dimension Over Load, tapi ternyata hasil surveinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Justru ini akan membuat iklim investasi dan perekonomian bergairah, para pengusaha logistik atau pemilik kendaraan akan diuntungkan secara ekonomi,” jelasnya.

Berdasarkan kajian tersebut, penerapan kebijakan Zero ODOL hanya akan meningkatkan biaya logistik sekitar 3,3%, dengan dampak inflasi sangat kecil antara 0,02% hingga 0,14%. Sebaliknya, ekonomi justru diproyeksikan tumbuh 0,06%–0,08% berkat efisiensi transportasi dan meningkatnya keandalan sistem logistik nasional.

Lebih jauh, survei BPS juga mengungkap manfaat sosial dan infrastruktur yang signifikan dari kebijakan ini. Penerapan Zero ODOL diperkirakan dapat menurunkan angka kecelakaan angkutan logistik hingga 22,4%, serta menghasilkan potensi efisiensi Rp1,4–2,8 triliun per tahun dari penghematan biaya perawatan infrastruktur. Dana tersebut dapat dialihkan untuk memperkuat ekosistem logistik nasional.

"Mari kita sukseskan Zero kendaraan over dimension over load pada 2027, dengan niat baik, kita bisa menyelamatkan korban lalu lintas karena satu nyawa terlalu banyak. Komitmen kita hari ini akan menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan," tutup Dirjen mengakhiri paparannya.

Langkah Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat ini menandai keseriusan pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi darat yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, target Nol Kendaraan ODOL 2027 diyakini bukan sekadar wacana, tetapi langkah nyata menuju keselamatan dan efisiensi nasional.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut