Diusir dari Rapat, Sekjen Kemensos Menyesal Telah Singgung Anggota DPR

JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial, Harry Hikmat, meminta maaf atas sikap dan cara komunikasinya kepada Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily. Harry sebelumnya diusir dari rapat Komisi VIII karena pernah melontarkan kalimat yang dianggap menantang Ace.

"Secara pribadi saya sangat menyesal, terhadap apa yang sudah saya lakukan. Sudah saya komunikasikan kepada Pak Ace, wakil pimpinan Komisi VIII. Bismilah dari hati paling jujur saya minta maaf apa yang sudah saya komunikasikan, dan juga saya minta maaf atas nama Sekjen yang secara hubungan kelembagaan mungkin sangat berpengaruh sampai hari ini," ucap Harry, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga

Eks Bos NATO: Sekutu Tak Akan Kirim Tentara ke Ukraina karena Bisa Perang Dunia III dengan Rusia

Menurutnya, sikap dan cara komunikasinya tersebut telah membebani Menteri Sosial Tri Rismaharini. Dia mengaku seharusnya memberikan kemudahan dan keringanan dalam bertugas. 

Harry pun meminta agar diberikan kesempatan untuk introspeksi diri ke depan dan kembali menjalankan tugasnya sebagai penghubung antara Mensos dan Komisi VIII DPR.

Baca Juga

Sekjen Kemensos Diusir saat Rapat, Risma Minta Maaf ke DPR

"Kalau saya masih diberi kesempatan saya akan memperbaiki ke depan. Saya akan betul-betul menjalankan tugas yang ibu sampaikan, menjadi mediator Kemensos dan Komisi VIII sebagaimana tugas Kemensos," ucapnya.

Sebelumnya, Ace mengungkap kalimat Sekjen Kemensos yang dianggap sangat menantang. Kalimat itu disampaikan dalam bahasa Sunda.  

"Kalau bahasa sundanya beliau sampaikan "rek dihideungken daek dibereumken, mangga we kumaha pak Ace" (mau dihitamkan, mau dimerahkan, silakan saja terserah Pak Ace). Itu nantangin pak kalau dalam bahasa Sunda. Tanya sama orang Sunda," ungkap Ace.

Editor: Reza Fajri