Dosen Unair Beberkan Manfaat Puasa secara Psikologis, Apa Saja?
"Di saat puasa itu, kita seperti handphone yang di-factory reset. Jadi, ritme sirkadian kita yang bertanggung jawab ke jam tidur itu juga diaktifkan kembali,” ucapnya.
Selanjutnya, kata Atika, puasa juga bisa meningkatkan kontrol diri, serta kepekaan sosial dengan menahan segala jenis nafsu. Serta, puasa dapat memandu seseorang mengekspresikan emosi negatif dengan arah yang lebih konstruktif.
"Selain itu, ibadah satu ini juga dapat melatih empati kita terhadap sesama," ucapnya.
Terakhir, manfaat puasa secara psikologis adalah mengasah sense of self. Sehingga, setiap orang yang berpuasa tahu apa yang sebenarnya tubuh butuhkan dan dapat mengelola diri dalam berbagai situasi.
Sementara itu, agar manfaat puasa secara psikologis dapat dirasakan optimal, seseorang harus menjaga kesehatan fisik dengan baik. Sebab, hal itu saling berkaitan dengan psikis manusia.
Editor: Puti Aini Yasmin