Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : RUU Hak Cipta Bakal Dibahas Besok di DPR, Ini Agendanya!
Advertisement . Scroll to see content

DPR Desak Investigasi Ledakan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang: Harga Nyawa Jangan Dianggap Enteng!

Selasa, 13 Mei 2025 - 08:43:00 WIB
DPR Desak Investigasi Ledakan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang: Harga Nyawa Jangan Dianggap Enteng!
Ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut pada Senin (12/5/2025) yang menewaskan 13 orang (foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh menyayangkan insiden pemusnahan amunisi kedaluwarsa yang menewaskan 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia mendesak TNI melakukan investigasi untuk menemukan pihak yang bertanggung jawab dalam kejadian tersebut.

Pria yang akrab disapa Kang Oleh menjelaskan investigasi harus dilakukan untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa yang begitu banyak.

"Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benerang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa. Dan siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu," ujar Kang Oleh dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5/2025).

Kang Oleh menegaskan, harus ada yang bertanggung jawab dalam kejadian tersebut, karena telah menimbukan korban jiwa yang tidak sedikit. Ia meminta agar persoalan ini tidak dianggap enteng.

"Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilalukan bisa menjadikan masalah ini terang benerang," ucapnya.

Kang Oleh mengatakan, Komisi I DPR RI akan memanggil Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk meminta penjelasan yang utuh dan menyeluruh terhadap tragedi yang memilukan itu. Untuk itu, pihaknya akan memberikan waktu kepada TNI untuk melakukan investigasi.

Menurutnya, TNI harus belajar dari kasus serupa yang pernah terjadi di Cilandak, Jakarta Selatan pada tahun 1980-an. Ia berkata, peledakan harus dilakukan secara ketat dan tidak dilakukan di dekat permukiman warga atau steril dari masyarakat umum.

"Ini yang kami tidak bisa menduga-duga. Maka harus dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab meninggalnya warga sipil dan anggota TNI," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut