Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ternyata Pernah Busung Lapar, Penyakit Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Edukasi Kelompok Rentan Dinilai Penting Guna Mencegah Terjadinya Stunting

Kamis, 02 Desember 2021 - 14:58:00 WIB
Edukasi Kelompok Rentan Dinilai Penting Guna Mencegah Terjadinya Stunting
Stunting. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

Di antaranya, pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kesehatan, asupan makanan yang baik, juga menjaga lingkungan agar tetap sehat, termasuk bebas dari asap rokok. Di menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, bukan hanya pada asupan makanan, melainkan juga pola asuh, pola makan, budaya setempat. Sebagai contoh, pemahaman lokal yang salah seperti makan ikan bisa mengganggu kesehatan. Hoaks yang demikian dapat berdampak pada asupan gizi anak atau ibu hamil.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, M Adib Khumaidi juga menegaskan pentingnya edukasi sebagai bagian dari upaya preventif promotif dalam hal kesehatan, termasuk mencegah stunting.

“Problematika utama mengatasi kesehatan adalah dengan upaya preventif promotif, bukan upaya kuratif,” ujarnya.

Dirinya pun menegaskan, seharusnya kita dapat menemukan kasus anak yang kurang gizi, bukan mendapatkan anak kurang gizi yang mendatangi fasyankes. Untuk itu, ia mengharapkan revitalisasi peran Puskesmas dalam upaya tersebut. “Puskesmas adalah manajer wilayah, perwakilan Kemenkes di satu wilayah. Itu peran yang harus dikedepankan,” ujar Adib.

Terkait pentingnya edukasi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gorontalo, Cokro R. Katilie memaparkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan berbagai  pihak, telah menggencarkan edukasi. Di antaranya dengan Kementerian Agama, berupa edukasi melalui pendampingan calon pengantin baru melalui Kantor Urusan Agama.

Menurutnya, upaya menanggulangi stunting memerlukan koordinasi tanpa  sekat  dengan berbagai pihak, karena stunting bukan hanya permasalahan kesehatan, melainkan  juga infrastruktur, sanitasi, kebudayaan, ketahanan pangan, dan berbagai sektor lainnya. Berkat kerja sama tersebut, termasuk tim pendamping keluarga dari BKKBN, angka stunting di wilayahnya turun menjadi sekitar 9 persen dari sebelumnya pernah berada pada angka 37 persen.

(CM)

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut