Eksklusif! Ketum Joman Tampilkan Ijazah Asli Jokowi Beserta Data Forensik Digital
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Jokowi Mania (Joman), Andi Azwan menampilkan ijazah asli Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam program Rakyat Bersuara bertajuk 'Kasus Ijazah Jokowi Ilmiah atau Penyebaran Fitnah?' yang disiarkan di iNews, Rabu (19/11/2025).
Tidak hanya itu, Andi juga menampilkan analisis data digital forensik yang menurutnya membuktikan keaslian ijazah Jokowi.
Andi menerangkan, untuk pertama kalinya dia menunjukkan salinan hasil pindai atau scan ijazah yang diklaim sebagai dokumen asli milik Jokowi. Selain itu, dia juga menampilkan ijazah lain sebagai dokumen pembanding.
“Ini pertama kali, eksklusif. Scan. Saya kasih ini asli, scan dari ijazah asli pak Jokowi. Nanti kita lihat dari ijazah pembanding,” ucap Andi.
Menurutnya, terdapat kesesuaian elemen-elemen dalam dokumen tersebut, mulai dari tulisan tanggal hingga nomor register.
“Tulisannya, 5 November '85, satu orang yang menulis ijazah ini, ya, stempelnya juga sama. Kembali coba. Lihat, 113215470. Kembali ke (ijazah) pak Jokowi coba, 112015456. Ini register. Ya. Diperhatikan baik-baik,” tuturnya.

Andi juga merespons pernyataan Roy Suryo yang sebelumnya menyebut foto pada ijazah Jokowi ditempel menggunakan foto Dumatno Budi Utomo yang merupakan sepupu Jokowi. Dia menegaskan akan melakukan pembongkaran secara forensik digital.
“Selalu dikatakan bahwa Pak Jokowi DO, bahwa Pak Jokowi tidak mempunyai ijazah, ini dibuktikan. Oke,” kata dia.
Dia mengklaim bahwa tuduhan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Roy Suryo kini berhadapan dengan jeratan UU ITE.
“Makanya, Roy Suryo kemarin mengatakan begini, ya, bahwasanya ini (foto di ijazah) ditempel dengan Dulmatno. Saya akan bongkar secara forensik dari VGG. Makanya (Roy Suryo) kena dengan Undang-undang ITE itu adalah itu masalah salah satunya, ya, salah satunya. Itu masalahnya,” ujar Andi.
Dalam penjelasannya, Andi menyebut menggunakan tiga model pengenalan wajah (face recognition) yakni VGG Face, FaceNet, dan ArcFace. Dia menegaskan, hasil analisis tersebut menunjukkan ketidakcocokan antara foto ijazah Jokowi dengan foto seorang pria bernama Dulmatno Budi Utomo, yang sebelumnya disebut dalam isu beredar.
Sebaliknya, dia menyebut data referensi ijazah dengan foto Jokowi saat wisuda menghasilkan nilai kecocokan.
“Data referensi ijazah dengan foto apa, foto waktu dia wisuda, green. Artinya, true, betul semua. Bukan saya yang berbicara, kita berdasarkan data dari image processing atau computer vision dengan menggunakan program Python dan C++,” katanya.
Andi menambahkan, teknologi yang dia rujuk, seperti ArcFace, merupakan sistem pengenalan wajah modern yang dianggap presisi. Dia juga mengaku telah bertemu langsung dengan Dulmatno untuk meminta klarifikasi.

“Tadi siang, saya makan siang dengan beliau (Pak Dulmatno). Saya langsung mengklarifikasi, apakah betul anaknya, kalau saya panggil dia Budi. Ini sahabat saya sebetulnya, saya baru bicara sekarang. Sahabat saya, 'Mas Budi, apakah betul anaknya Mas Budi itu mengatakan bahwa ijazahnya Pak Jokowi itu adalah foto Mas Budi?' Itu adalah omong besar dan fitnah. 'Anak saya adalah anggota DPRD Solo, perempuan, umur 25 tahun,” tuturnya.
Andi mengisyaratkan kesediaannya untuk membuka diskusi lebih luas mengenai analisis forensik digital yang ia klaim lakukan.
“Saya rasa ini sudah membuktikan semua,” ucap Andi.
Editor: Aditya Pratama