Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polda Metro Ungkap Ada Simpatisan FPI Jadi Tersangka Penghasutan Penjarahan
Advertisement . Scroll to see content

Enam Laskar FPI Tewas Ditembak, Komnas HAM Targetkan Investigasi Sebulan Selesai

Selasa, 29 Desember 2020 - 20:23:00 WIB
Enam Laskar FPI Tewas Ditembak, Komnas HAM Targetkan Investigasi Sebulan Selesai
Jenazah anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) tiba di Petamburan untuk disemayamkan. (Foto: Istimewa).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Polda Metro Jaya mendadak menggelar konferensi pers penembakan anggota Laskar Fornt Pembela Islam (FPI), Senin (7/12/2020). Konferensi pers disampaikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Bahkan Dudung secara terbuka menyatakan mendukung langkah polisi.

Dalam konferensi pers itu turut dipamerkan senjata tajam, senjata api dan sejumlah peluru. Polda Metro Jaya mengklaim barang bukti itu merupakan milik anggota Laskar FPI yang digunakan untuk menyerang petugas.

Fadil menyampaikan terjadi tembak-menembak antara anggota Laskar FPI dengan aparat Polda Metro Jaya di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50, Senin (7/12/2020) dini hari. Dalam peristiwa itu enam anggota Laskar FPI tewas. Kaleidoskop 2020 akan mengulas simpang siur fakta penembakan tersebut.

Kronologi Penembakan Versi Polisi

Dalam konferensi pers, Fadil menjelaskan kronologi sebelum penembakan, anggota Polda Metro Jaya sempat mengikuti rombongan mobil yang membawa Habib Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Saat itu mobil yang dikendarai pengawal Rizieq Shihab sempat memepet kendaraan polisi kemudian menodongkan senjata api dan senjata tajam.

"Jadi saat anggota kami mengikuti kendaraan para simpatisan MRS, kendaraan petugas dipepet dan diserang menggunakan senjata api serta senjata tajam," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).

Dia menuturkan, anggota yang diserang membalas dengan memberikan tindakan tegas dan terukur hingga menyebabkan enam angota Laskar FPI tewas, sementara empat orang lainnya melarikan diri. "Dari insiden itu enam orang meninggal dunia dan yang lainnya melarikan diri," tuturnya. 

Kronologi Penembakan Versi FPI

FPI menepis kronologi versi polisi. Dalam konferensi pers Sekretaris Umum FPI Munarman secara tegas mengatakan, keterangan tentang anggota Laskar FPI menyerang polisi menggunakan senjata tajam dan senjata api merupakan fitnah. Menurutnya, anggota Laskar FPI tidak dibekali senjata tajam, apalagi senjata api.

Dia menceritakan kronologi persitiwa itu berbeda dengan yang disampaikan Polda Metro Jaya. Kejadian berawal ketika Rizieq Shihab dan Keluarga keluar dari Perumahan The Nature Mutiara Sentul Bogor masuk ke Tol Jagorawi arah Jakarta.

Selanjutnya, melalui Jalan Tol Lingkar Luar Cikunir ambil arah Tol Cikampek menuju tempat pengajian subuh keluarga sekaligus peristirahatan dan pemulihan kesehatan di Karawang.

Rombongan Rizieq Shihab berjumlah delapan mobil yang terdiri dari empat mobil ditumpangi keluarga Rizieq Shihab, empat mobil anggota Laskar FPI sebagai tim pengawal.

Rombongan keluarga Rizieq Shihab yang ada dalam rombongan yaitu, menantu serta satu ustaz keluarga. Dari rombongan keluarga itu termasuk 12 perempuan dewasa, tiga bayi dan enam balita. Sementara Laskar FPI yang mengawal berjumlah 24 orang dalam empat mobil, setiap mobilnya terdiri dari enam orang termasuk sopir.

Dia melanjutkan kronologi, Senin, 7 Desember 2020 pukul 00.10 WIB, setelah pintu keluar Tol Karawang Timur, ada tiga mobil penguntit yang berusaha masuk dalam rombongan Rizieq Shihab. Ketiga mobil penguntit itu, Avanza Hitam B 1739 PWQ, Avanza Silver B KJD dan Avanza Putih KEL. 

Saat itu, dua mobil pengawal Rizieq Shihab yang berada di belakang, berupaya  menjauhkan mobil penguntit agar tidak mendekati mobil yang ditumpangi Rizieq Shihab. Salah satu dari dua mobil pengawal Rizieq Shihab, yaitu mobil Chevrolet warna hijau metalik bernomor polisi B 2152 TBN berisi enam anggota laskar.

Setelah rombongan ke luar pintu Tol Karawang Timur, salah satu mobil laskar pengawal yaitu Avanza, sempat dipepet mobil penguntit, namun berhasil lolos kemudian menuju arah Pintu Tol Karawang Barat lanjut masuk ke tol arah Cikampek dan beristirahat di Rest Area KM 57.

Sedangkan mobil laskar khusus DKI yang menumpangi Chevrolet B 2152 TBN, saat mengarah ke pintu Tol Karawang Barat berdasarkan komunikasi terakhir, dikepung oleh tiga mobil penguntit kemudian diserang.

Saat itu, salah seorang anggota laskar FPI yang berada di mobil Avanza tengah beristirahat di KM 57 terus berkomunikasi dengan Sufyan alias Bang Ambon, Laskar FPI yang berada dalam mobil Chevrolet B 2152 TBN. Telepon ketika itu terus tersambung.

Informasi dari laskar FPI yang berada di mobil Chevrolet melalui sambungan telepon bahwa ketika Chevrolet B 2152 TBN dikepung, Sufyan alias Bang Ambon terdengar mengatakan, tembak sini tembak, mengisyaratkan ada yang mengarahkan senjata kepadanya.

Setelah itu terdengar suara rintihan Laskar FPI kesakitan seperti tertembak. Laskar FPI bernama Sufyan alias Bang Ambon meminta rekannya yang merupakan Laskar FPI untuk terus berjalan.

Kemudian, saat Faiz, dihubungi oleh salah satu laskar yang ikut rombongan Rizieq Shihab, terdengar ada suara orang kesakitan seperti habis tertembak dan seketika itu telepon juga terputus. Enam orang Laskar yang berada di dalam mobil Chevrolet sampai Senin (7/12/2020) siang tidak dapat dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya.

Saat Laskar FPI yang menggunakan mobil Avanza istirahat di KM 57, nampak juga ada yang mengintai, bahkan ada drone diterbangkan. Setelah satu jam lebih mereka di KM 57, mereka beranjak menuju markas FPI Karawang melalui akses pintu Tol Karawang Barat.

Ketika memasuki pintu Tol Karawang Barat, tim Laskar FPI yang menggunakan Avanza tidak menemukan apa pun di lokasi yang diperkirakan sebagai tempat kejadian perkara (TKP) serangan terhadap rombongan Laskar FPI yang menumpangi Chevrolet B 2152 TBN.

Hingga Senin, siang atau pukul 12.00 WIB FPI masih mencari keberadaan enam Laskar FPI tersebut di berbagai rumah sakit dan sejumlah tempat, namun belum mengetahui keadaan dan keberadaan mereka.

“Ketika Kapolda Metro Jaya melakukan konferensi pers dan memberikan Informasi bahwa enam Laskar ditembak mati, barulah kami mengetahui kondisi keenam laskar yang ada dalam mobil Chevrolet sudah dalam keadaan syahid,” ucap Munarman

Keenam Laskar FPI yaitu, Andi Oktiawan (33), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Faiz Ahmad Syukur (22), Muhammad Reza (20), Lutfi Hakim (25), dan Muhammad Suci Khadavi (21). FPI kemudian memutuskan untuk membawa penembakan tersebut ke Komnas HAM.

Polisi Gelar Rekonstruksi Penembakan

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya dan Polres Karawang menggelar rekonstruksi di empat titik terkait kasus Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dalam rilis resmi Polda Jawa Barat, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, di empat tempat kejadian digelar 58 adegan rekonstruksi memperlihatkan bagaimana awal mula penyerangan Laskar FPI terhadap polisi hingga dilakukan tindakan tegas dan terukur. 

"Dalam proses rekonstruksi malam ini setidaknya ada 58 adegan," kata Argo saat meninjau langsung proses rekonstruksi Senin (14/12/2020) dini hari.

Argo menjelaskan, di lokasi kejadian atau TKP I tepatnya di depan Hotel Novotel, Jalan Karawang Internasional, ada sembilan adegan diawali sejumlah anggota polisi menumpangi mobil Toyota Avanza silver. Mereka dihalangi dua mobil yang dikendarai anggota Laskar FPI, Avanza silver dan Chevrolet Spin abu-abu.

Setelah Avanza Silver melarikan diri, mobil Chevrolet Spin milik Laskar FPI mengadang mobil petugas. Saat itu empat orang Laskar FPI keluar dari mobil membawa senjata tajam dan menyerang mobil polisi.

Petugas kemudian memberikan tembakan peringatan ke atas sambil berteriak polisi. Empat orang Laskar FPI lalu masuk ke dalam mobil, tetapi dua Laskar FPI lainnya keluar langsung menembak tiga kali ke arah mobil polisi. Tembakan petugas Laskar FPI dibalas oleh polisi. Kedua Laskar FPI kemudian kembali masuk ke dalam mobil Chevrolet dan meninggalkan Jalan Internasional Karawang Barat.

Adegan selanjutnya di lokasi kejadian atau TKP 2, yakni Jembatan Badami. Sedikitnya ada empat adegan di lokasi ini. Mobil Chevrolet Spin Laskar FPI berisi enam orang, disalip oleh mobil petugas dari sisi sebelah kiri. Kemudian, salah satu Laskar FPI membuka kaca dan mengarahkan senjata ke polisi. Saat itu polisi membalas dan menembak ke arah mobil Laskar FPI.

Kejar-kejaran terjadi sepanjang 200-300 meter, namun mobil polisi tertinggal jauh karena terhalang truk yang melintas. Mobil polisi melanjutkan pengejaran.

Adegan lalu berlanjut ke TKP 3, yakni Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Sedikitnya ada 31 adegan di TKP ini.  Mobil Chevrolet milik Laskar FPI masuk ke rest area, namun terhalang mobil Corolla saat ke luar rest area dan terhenti. Saat itu polisi turun dan mengepung mobil Laskar FPI dan meminta empat orang turun dari mobil tiarap.

Polisi kemudian menggeledah mobil Laskar FPI dan menemukan senjata api, celurit, tongkat kayu hingga ketapel. Selanjutnya, barang tersebut dibawa ke dalam mobil polisi. Saat itu terlihat dua orang Laskar FPI lainnya di dalam mobil itu terluka saat baku tembak dengan polisi di TKP sebelumnya.

Kedua Laskar FPI yang terluka dibawa dengan mobil Avanza milik polisi. Sedangkan, empat orang Laskar FPI lainnya dibawa menggunakan mobil Daihatsu Xenia milik polisi. Sementara mobil Chevrolet Spin milik Laskar FPI diderek.

Kemudian di TKP 4 atau terakhir, yaitu KM 51+200. Sedikitnya ada 14 adegan di lokasi ini. Polisi menampilkan empat Laskar FPI yang dibawa menggunakan Daihatsu Xenia mencoba merebut senjata polisi. Upaya perebutan senjata itu dilawan oleh polisi dengan memberikan tindakan tegas dan terukur.

Keempat anggota Laskar FPI tidak diborgol dengan posisi tiga orang duduk di bangku belakang dan satu orang duduk di tengah. Dalam kondisi luka, Laskar FPI itu langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Keanehan di Enam Jasad Laskar FPI

Ketua Umum FPI, Ahmad Shabri Lubis mengungkapkan sejumlah keanehan pada jasad enam Laskar FPI yang ditembak polisi. Selain memiliki banyak bekas lubang peluru, juga ada luka lebam pada jasad korban. Keanehan lainnya, bekas luka tembak memiliki kesamaan sasaran, yaitu mengarah ke jantung dan semua jasad ditembak dari jarak dekat. 

"Menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan kearah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang," kata Sobri.

Keanehan itu diketahui ketika proses pemandian keenam jenazah. Keluarga Laskar FPI beserta tim hukum juga telah melaporkan keanehan tersebut ke Komnas HAM dan Komisi III DPR. Mereka berharap. 

Selain itu, keluarga maupun pihak FPI menyayangkan polisi melakukan autopsi terhadap enam jenazah. Autopsi dilakukan tanpa persetujuan keluarga.

Investigasi Komnas HAM

Begitu mendengar kabar ada penembakan, Senin (7/12/2020) Komnas HAM langsung membentuk tim dan menelusuri lokasi penembakan. Investigasi ditargetkan selesai dalam satu bulan dipimpin oleh Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

Dari lokasi penembakan Komnas HAM menemukan sejumlah barang bukti, yaitu tujuh proyektil, empat selongsong peluru, rekaman percakapan, kamera CCTV dan pecahan bagian mobil polisi dan Laskar FPI saat serempetan terjadi. Barang bukti itu masih akan didalami, termasuk uji balistik terhadap proyektil dan selongsong peluru untuk memastikan jenis senjata api.

"Proyektil jumlahnya tujuh, tapi satu kami kurang yakin. Selongsong empat, satu utuh, tiga kami duga itu bagian belakang. Firm-nya tiga karena bentuknya tidak berubah," kata Anam dalam konferensi pers di Komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12/2020).

Selain itu Komnas HAM juga telah meminta keterangan saksi yang dianggap mengetahui kejadian penembakan, termasuk pejabat Jasa Marga. Kemudian, para pihak terkait, seperti polisi dan Laskar FPI juga telah dimintai keterangan.

Hasil investigasi akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Proses investigasi diharapkan selesai pertengan Januari 2021. Sejauh mana perkembangan proses investigasi, Komnas HAM belum menjelaskan detail.

"Kami menargetkan laporan dan kesimpulan selesai pertengahan Januari. Nantinya hasil investigasi akan kami serahkan ke Presiden Joko Widodo,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut