Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waspada! Cuaca Ekstrem Masih Mengancam Sejumlah Wilayah Sepekan ke Depan
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-Fakta Gempa Megathrust, Ternyata Tak Selalu Berkekuatan Besar

Senin, 28 September 2020 - 05:05:00 WIB
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mengakhiri kekhawatiran serta kepanikan terkait informasi mengenai gempa bumi megathrust yang disebut dapat memicu tsunami 20 meter. Banyak kesalahpahaman mengenai informasi ini, termasuk tsunami itu seolah-olah akan terjadi dalam waktu dekat.

Kepala Bidang Mitigasi BMKG Daryono berharap masyarakat terus meningkatkan literasi. Terpenting juga, tidak mudah kaget setiap ada informasi potensi bencana.

Menurut Daryono, kecemasan dan kepanikan publik yang muncul menyusul peredaran informasi mengenai potensi gempa megathrust kemungkinan terjadi karena adanya kesalahpahaman. Informasi mengenai potensi gempa berdasarkan pemodelan yang dibuat para ahli sebenarnya ditujukan sebagai acuan mitigasi.

"Gempa megathrust dipahami sebagai sesuatu yang baru dan segera akan terjadi dalam waktu dekat, berkekuatan sangat besar, dan menimbulkan kerusakan dan tsunami dahsyat. Pemahaman seperti ini tentu saja kurang tepat," kata Daryono, Minggu (27/9/2020).

Dia menuturkan, kepanikan semacam ini kerap berulang setelah setelah tsunami melanda Aceh pada 2004. Kegaduhan sering muncul setiap kali para ahli menyampaikan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami dan diterima keliru oleh masyarakat.

"Kasus semacam ini tampaknya masih akan terus berulang dan pastinya harus diperbaiki dan akhiri," ucapnya.

Untuk diketahui, media sosial kembali ramai dengan isu gempa megathrust. Kegaduhan muncul setelah peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) memaparkan hasil kajian mengenai gempa kuat pada zona megathrust di selatan Pulau Jawa yang berpotensi tsunami hingga 20 meter.

Tumbukan Lempeng
Daryono menjelaskan bahwa zona megathrust sebenarnya sekedar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudra yang menghunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antarlempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting). Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antarlempeng.

Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai patahan naik yang besar, yang kini populer disebut sebagai zona megathrust.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut