Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Riwayat Pendidikan Zohran Mamdani, Pria Muslim Jadi Wali Kota New York
Advertisement . Scroll to see content

Fenomena Zohran Mamdani dan Energi Baru Politik Indonesia

Jumat, 07 November 2025 - 11:14:00 WIB
Fenomena Zohran Mamdani dan Energi Baru Politik Indonesia
Agus Taufiq Politisi Muda & Inisiator @KebijakanKita (Foto: Dok Pribadi)
Advertisement . Scroll to see content

Pembawaan Zohran yang luwes dan public speaking-nya yang keren, cara menanggapi isu yang cerdas, ikut membuat banyak kontennya jadi sangat seru. Tak ayal meski anggaran kampanyenya kalah jauh dari pesaing, tapi banyak konten kampanyenya di media sosial justru viral dan menjadi percakapan. 

Energi Baru Indonesia

Zohran adalah energi baru. Orang muda yang tampil memberikan tenaga pada politik. Tenaga untuk mendorong perubahan. Ia menggerakkan orang muda yang dahulu skeptis dan apatis menjadi lebih partisipatif dan melek politik. Tak hanya sekadar jadi objek suara, orang muda bersama Zohran menjadi subjek perubahan bahkan lokomotif utama yang menggerakkan demokrasi. 

Kini, seluruh dunia sedang menatap padanya, fenomena Zohran berpotensi menggerakkan pendulum politik Amerika bahkan dunia ke arah baru. 

Orang-orang muda dan kelas pekerja di Kota New York telah membuktikannya bahwa solidaritas sosial telah mengalahkan sentimen-sentimen primordial.

Partai politik harus berbenah karena politik dunia akan segera berubah. Fenomena Zohran Mamdani akan menjadi virus perubahan yang menyebarkan dengan cepat ke seluruh penjuru dunia. Virus yang akan menggerakkan orang muda untuk merebut demokrasi, mengubah sistem pemilu yang koruptif menjadi partisipatif, dan akan menghadirkan banyak sirkulasi kekuasaan. 

Percakapan ide dan gagasan akan segera kembali menguasai alam pikiran generasi muda di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Politisi alternatif dari kelompok minoritas akan bermunculan, orang muda akan lebih berani bertengkar dengan argumentasi dan strategi, bukan dengan sentimen dan alergi. Kedepan, orang muda akan lebih fokus melihat pemimpin dari kompetensi dan narasi, bukan lagi kesamaan latar belakang suku, ras, dan agama yang jadi tendensi.

Generasi baru yang tumbuh di dunia baru akan bebas mengimajinasikan Indonesia kedepan, di luar konvensi generasi lama, melampaui batas-batas politik tradisional dan  transaksional. Tak lama lagi, masa itu pasti akan tiba di Indonesia. Tapi pilihannya, maukah kita bersama-sama ikut berjuang untuk mempercepat kedatangannya?

Editor: Maria Christina

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut