Ferdy Sambo Rampung Diperiksa 7 Jam soal Kasus Penembakan Brigadir J 

JAKARTA, iNews.id - Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo rampung menjalani pemeriksaan terkait dengan peristiwa penembakan Brigadir J oleh Bharada E. Dia diperiksa lebih dari tujuh jam.

Berdasarkan pantauan, Sambo keluar pukul 17.12 WIB. Dia sebelumnya datang menjalani pemeriksaan pada hari ini, sekitar pukul 10.00 WIB tadi. 

Baca Juga

2 Pria AS Ingin Rebut Pulau Karibia dan Jadikan Penduduk Wanitanya sebagai Budak Seks

"Hari ini saya sudah memberikan keterangan apa yang saya ketahui saya lihat saya saksikan terkait dengan peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya Duren Tiga," kata Sambo. 

Sambo tak berbicara panjang lebar. Dia hanya meminta masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya pengungkapan perkara Brigadir J tersebut. 

Baca Juga

Usai Diperiksa, Ferdy Sambo Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Brigadir J

"Mari sama-sama kita percayakan kepara tim khusus yang menjelaskan secara terang benderang. Itu saja yg bisa saya sampaikan selengkapnya silakan tanyakan kepada penyidik," ujar Sambo. 

Sebelumnya, saat kedatangan menjalani pemeriksaan, Sambo menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri. 

"Saya juga ingin menyampaikan permohoan maaf kepada Institusi Polri terkait peristiwa yang terjadi di Rumah Dinas saya di Duren Tiga," kata Sambo, Kamis (4/8/2022).

Sambo mengklaim, sebagai manusia dirinya tentu tidak luput dari kesalahan. Oleh karenanya, ia berharap dapat dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Menurut Sambo, dengan kehadirannya hari ini di Bareskrim Polri, dirinya sudah memberikan keterangan empat kali terhadap penyidik. 

Kehadirannya itu, kata dia, untuk pemeriksaan dalam kasus dugaan ancaman pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap istrinya maupun dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang ke empat. Saya sudah memberikan keterangann kepada penyidik Polres Jaksel, Polda Metro Jaya, dan sekarang Bareskrim Polri," ucap Sambo. 

Editor: Muhammad Fida Ul Haq