Filantropi di Masa Pandemi: Menebar Kebaikan, Bersatu Bangkit dari Kesulitan
Bersatu Menangani Pandemi
Sejak muncul kasus positif pertama kali pada 2 Maret 2020, Indonesia—sebagaimana negara-negara lain di dunia-- menghadapi beratnya terpaan pandemi. Hari demi hari, kasus baru muncul.
Data termutakhir pada Selasa (26/7/2021), akumulasi kasus positif telah mencapai 3.194.733 orang. Terjadi penambahan 28.228 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 2.549.692 atau bertambah 40.374 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia mencapai 84.766 orang atau bertambah 1.487 dibandingkan hari sebelumnya. Kasus aktif kini 560.275.

Menghadapi pandemi tak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Dibutuhkan peran semua pihak untuk mengatasi, termasuk dari lingkungan terkecil yakni keluarga.
Presiden Joko Widodo dalam banyak kesempatan menekankan hal ini. Terlebih Indonesia dan juga banyak negara menghadapi gelombang kedua karena mutasi Delta.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tidak bisa selesaikan persoalan ini sendiri. Semua pihak harus berkolaborasi saling tolong-menolong, gotong-royong supaya dapat keluar dari ujian maha berat ini," kata Jokowi pada acara Doa Bersama #Prayfromhome, Minggu (11/7/2021).
Hal sama diungkapkan pada sambutan Idul Adha 1442 H. Saat ini, kata Jokowi, menjadi momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan, ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi untuk menghimpun kekuatan, optimis untuk bangkit bersama.

“Kita optimalkan ikhtiar lahiriah dan juga ikhtiar batiniah. Kita berikhtiar bersama dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan memberikan bantuan untuk sesama,” ujar Kepala Negara.
Satgas Penanganan Covid-19 menuturkan, penanganan lonjakan kasus dilakukan dengan pendekatan secara pentahelix. Satgas menekankan prinsip 3K (Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi) dengan pemerintah dan satgas di daerah serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
Menteri Keungan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pandemi Covid-19 membuat tingkat kemiskinan naik menjadi 10,19 persen pada 2020. Pada September 2019, angka kemiskinan di Indonesia sempat turun, berada di level 9,22 persen.
Namun pandemi yang melanda dunia mulai akhir 2019 dan sepanjang 2020 hingga saat ini, membuat tingkat kemiskinan berbalik arah.