Foto-Foto Diplomat Kemlu Terekam CCTV sebelum Ditemukan Tewas Terlilit Lakban
JAKARTA, iNews.id - Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan (39) ditemukan tewas dalam kondisi wajah yang terlilit lakban di kamar indekos di Menteng, Jakarta Pusat. Namun, hingga kini misteri kematiannya masih belum terungkap.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Adapun, dari rekaman CCTV yang diterima pada Jumat (11/7/2025), terlihat potret aktivitas yang dilakukan oleh ADP di kosannya.

Dari rekaman CCTV pada tanggal (7/7/2025) pada pukul 23.24 WIB, terlihat korban yang menggunakan kemeja lengan pendek dan celana panjang berwarna hitam keluar dari kamar kosnya. Ia tampak membawa kantong sampah.
Namun, tak ada yang mencurigakan dari aktivitasnya itu. Lalu, pada pukul 23.26 WIB, Arya terlihat berjalan kembali menuju ke arah kamar kosnya dengan kemeja yang terbuka seluruh kancingnya.

Sebelumnya, Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi membeberkan aktivitas terakhir Arya sebelum ditemukan meninggal dunia. Diungkapkan aktivitas itu sempat terekam kamera CCTV.
"Penjaga di rumah malam hari, dia makan katanya di kosan itu. Kan ada ruangan kayak ruangan dapurnya. Saat itu malam hari, dia makan, mungkin habis ngegojek kali ya. Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah," ujar Kompol Rezha pada wartawan, Selasa (8/7/2025).

Menurutnya, penjaga kos korban sempat melihat korban makan di sebuah ruangan kos tersebut pada Senin, 6 Juli 2025 pukul 22.00-22.30 WIB. Makanan tersebut kemungkinan dipesan korban secara online. Arya pun sempat menyapa penjaga indekos tersebut.
Setelah membuang sampah, kata dia, Arya lantas masuk ke kamar indekosnya dan tak diketahui aktivitas korban hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (8/7/2025) pagi. Berdasarkan informasi, ADP juga sempat menghubungi istrinya.
"Istri itu Subuh mencoba menghubungi korban, tapi korban tidak bisa dihubungi. Komunikasi terakhir itu jam 21.00 WIB, istrinya pun mengiyakan (korban) telepon istrinya. Normal," katanya.
Editor: Puti Aini Yasmin