Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menhut Raja Juli bakal Cabut Izin Pemanfaatan Hutan 20 Perusahaan, Luasnya 750.000 Hektare
Advertisement . Scroll to see content

Ganjar Bongkar Data Penurunan Indeks Pertahanan RI, Prabowo Salahkan Covid dan Sebut Menkeu

Minggu, 07 Januari 2024 - 22:36:00 WIB
Ganjar Bongkar Data Penurunan Indeks Pertahanan RI, Prabowo Salahkan Covid dan Sebut Menkeu
Para calon presiden beradu gagasan dalam debat kandidat Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mencecar capres nomor urut 2 Prabowo Subianto ihwal penurunan indeks pertahanan Indonesia. Apalagi, penurunan itu terjadi di saat Prabowo masih menjabat sebagai menteri pertahanan. 

“Pak Prabowo, saya senang sekali Bapak memantik saya. (Jika) data Saya tidak benar, silakan bantah data saya hari ini Pak. Dan saya izinkan kalau ada staf mau bantu silakan berdiri di sebelahnya, izinkan,” kata Ganjar mengawali pertanyaannya kepada Prabowo di sesi tanya jawab debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Ganjar pun mengungkapkan penurunan indeks pertahanan Indonesia dimulai Global Based Index yang bersumber dari Institute for Economics and Peace. “Pak, Global Based Index kita menurut sumber Institute for Economics and Peace kita turun Pak. Kalau close up boleh, saya bawakan ini dari rumah,” ujarnya.

“Mari kita bicara data yang benar, Global Militarisation Index kita sumbernya Bonn International Centre for Conflict Studies (BICC) turun, semua skornya ada. Kapabilitas militer kita, ini dari Lowy Institute Asia Power Index turun. Proporsi anggaran pertahanan kita sumbernya IISS (International Institute for Strategic Studies) sumbernya Military Balance+ turun,” kata Ganjar. 

Tidak hanya itu, Ganjar juga mencecar Prabowo terkait Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Forces (MEF) diperlukan untuk mewujudkan kekuatan pertahanan negara yang ideal yang tidak mencapai target. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut