Ganjar Komitmen Libatkan Anak Muda dalam Konservasi Lingkungan

JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo berkomitmen melibatkan anak muda dalam upaya konservasi lingkungan. Dia akan berfokus pada pengembangan ekonomi hijau dan biru.

Ganjar mempertimbangkan gagasan luar biasa anak muda yang memerlukan dukungan seluruh piihak. Anak muda juga dinilai peduli terhadap ekonomi sirkular.

Baca Juga

Hamas: Jalur Pasukan Internasional Terhenti Tanpa Konsensus Mengenai Identitas, Peran, atau Tugas

"Anak muda peduli kepada ekonomi sirkular. Mereka mengelola sampah, di tempat-tempat yang tidak terlalu luas di kampung, desa, dan di gang-gang perkotaan," kata Ganjar dikutip dari akun Instagram @tpnganjarmahfud, Senin (15/1/2024).

Dia mengatakan, program ini semakin menarik karena isu yang dibawa adalah terkait lingkungan. Kepedulian yang konkret ditunjukkan dengan penanaman sejuta pohon. 

Baca Juga

Ganjar Siap Bantu Wujudkan Anak Muda Punya Rumah Tinggal

Ganjar pun memuji relawan Nusantara Ganjar (NAGA) yang secara simbolis telah memulai gerakan menanam satu juta bibit pohon untuk mendukung konservasi lingkungan pada Kamis (11/1/2024) lalu.

“Tidak banyak bicara, sat set langsung tanam. Itu keren,” kata Ganjar sembari mengangkat jempol.

Baca Juga

Konsolidasi Relawan Muda, Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Ketuk Pintu dan Hati Rakyat

Dalam visi Misinya Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Di bidang lingkungan hidup, Ganjar-Mahfud fokus pada mengurangi emisi gas rumah kaca, harmoni hutan untuk keseimbangan, pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan.

Baca Juga

Ganjar soal Wadas: Itu Bukan Proyek Saya, Tapi Saya Tanggung Jawab

Kemudian, adaptasi dan mitigasi krisis iklim, penerapan environmental, social, governance (ESG) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sistem keuangan, serta Kampung Sadar Iklim sebagai upaya promotif di tingkat kampung untuk menahan laju perubahan iklim.

Editor: Rizky Agustian