Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Cecar Ridwan Kamil soal LHKPN hingga Penghasilan saat Jadi Gubernur Jabar
Advertisement . Scroll to see content

Gawat! Perwira TNI Surati Presiden Minta Jatah Gubernur Jabar karena Perintah Dukun

Senin, 08 Juli 2024 - 07:56:00 WIB
Gawat! Perwira TNI Surati Presiden Minta Jatah Gubernur Jabar karena Perintah Dukun
Ilustrasi prajurit TNI. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Seorang perwira menengah TNI Angkatan Udara dengan sembrono berkirim surat kepada presiden. Celakanya, dia tanpa malu-malu meminta agar dijadikan gubernur Jawa Barat. Kok bisa?

Cerita ini terjadi pada kurun 1981. Perwira menengah Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) itu nekat mengirimkan surat kepada Presiden Soeharto dengan harapan dapat ditunjuk sebagai gubernur Jabar menggantikan Aang Kunaefi yang habis masa jabatannya.

Aksi pamen itu tentu saja membuat gusar Soeharto. Pada era itu, wewenang penentuan kepala daerah berada di tangan presiden dan tidak ada yang boleh mengotak-atik hal ini. Pak Harto yang kesal dengan kemunculan surat itu pun memanggil pimpinan TNi AU.

Sebagai imbasnya, pimpinan AU kemudian menugaskan kepala dinas hukum (kadiskum) Kolonel Kahardiman untuk membereskan persoalan tersebut. Kahardiman pun memanggil pamen itu ke kantornya.

“Mas, kenapa Anda sampai nekat mengirim surat ke Pak Harto,” tanya Kahardiman sebagaimana diceritakan dalam buku “Hakim Agung Kahardiman, dari Oditur, Opstib hingga Arbiter,” (halaman 21), dikutip Senin (8/7/2024).

Mantan Hakim Agung Kahardiman menceritakan perjalanan kariernya di militer termasuk menangani urusan dukun. (Foto: iNews.id).
Mantan Hakim Agung Kahardiman menceritakan perjalanan kariernya di militer termasuk menangani urusan dukun. (Foto: iNews.id).

Sayang Kahardiman tidak menyebut nama atau inisial perwira tersebut. Yang jelas, mendapat pertanyaan ini, sang perwira seketika terlihat bingung dan ketakutan.

Melawan Dukun

Lantas apa jawaban pamen? Ini lah yang sungguh-sungguh mengejutkan. Pamen itu menyebut sebenarnya dia juga tidak pernah berniat kirim surat ke Pak Harto. Persoalannya, dia dipaksa oleh sekelompok orang.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut