Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Melayat ke Keraton Solo, Sri Sultan HB X Sampaikan Duka Cita Wafatnya PB XIII
Advertisement . Scroll to see content

Geger Suksesi Keraton Solo, Gusti Purboyo Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru PB XIV

Rabu, 05 November 2025 - 18:56:00 WIB
Geger Suksesi Keraton Solo, Gusti Purboyo Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru PB XIV
Putra Mahkota Gusti Purboyo mengumumkan diri sebagai Sinuhun Pakubuwono XIV menggantikan ayahandanya PB XIII yang telah mangkat. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

SOLO, iNews.id - Suasana duka di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo diwarnai dinamika suksesi mendadak. Putra Mahkota, KGPAA Hamengkunegoro atau akrab disapa Gusti Purboyo, secara mengejutkan mengumumkan diri sebagai Sinuhun Pakubuwono (PB) XIV.

Momen itu terjadi sesaat sebelum jenazah PB XIII diberangkatkan ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (5/11/2025).

Dalam sambutannya, Purboyo membacakan ikrar kesanggupan dirinya sebagai Raja dengan gelar Paku Buwono XIV, merujuk pada "perintah PB XIII" (Mundhi dhawuh Sabda Dalem).

Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakoe Boewono Tigawelas lumantar Kintaka Rukma Kekeraning Sri Nata Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Ingsun Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, ing dina iki, Rebo Legi, patbelas Jumadilawal tahun Dal sèwu sangangatus seket sanga, utawa kaping lima Nopember rong ewu selawas, hanglintir kaprabon dalem minangka Sri Susuhunan Karaton Surakarta Hadiningrat, kanthi sesebutan sampeyan dalem ingkang sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono Patbelas (atas perintah PB XIII, saya KGPA Mangkunegoro pada hari ini disebut sebagai Raja PB XIV),” katanya dikutip dari Antara.

Langkah Gusti Purboyo ini mendapat dukungan dari kakak tertuanya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbaikusuma Dewayani. Dia menjelaskan bahwa pengambilan sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah bentuk penghormatan dan pelestarian adat yang pernah terjadi di era raja-raja leluhur.

"Sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah simbol kesetiaan, bukan pelanggaran adat. Justru inilah cara kita menjaga kontinuitas kepemimpinan di keraton," tegas GKR Timoer.

Dengan diucapkannya sumpah tersebut, GKR Timoer meyakini Kasunanan Surakarta tidak mengalami kekosongan kekuasaan, dan segala prosesi adat tetap berjalan di bawah pimpinan PB XIV yang baru.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut