Gelar Muskerwil, PWNU DKI Jakarta Sikapi Pembakaran Bendera HTI
"Selanjutnya, PWNU DKI Jakarta menyerahkan kasus pembakaran bendera HTI kepada pihak yang berwenang, dan menyelesaikannya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," ujar Sekretaris PWNU DKI Muallif ZA.
Poin kelima, PWNU DKI mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin di Ibu Kota dan seluruh umat Islam di Indonesia untuk menjadikan peristiwa pembakaran Bendera HTI di Garut sebagai momentum untuk saling mengoreksi diri dalam rangka memperkuat persatuan umat dan memperkokoh hubungan antara umat beragama di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta Saefullah dalam sambutannya di Muskerwil berharap agar PWNU bisa mengevaluasi program-program yang sudah dilakukan. Selain itu, para pengurus juga diharapkan mampu menyusun program- program ke depan baik untuk tingkatan PWNU, cabang, MWC maupun ranting.
"Terima kasih juga atas doa para kiai karena pada era kepimpinan saya, Kantor PWNU sudah dibangun berdiri 4 lantai. Saat ini kita harus lebih banyak mengembangkan NU DKI ke arah yang lebih bersifat pemberdayaan masyarakat, tidak hanya politis," tutur Saefullah yang juga Sekda DKI Jakarta.
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Amsar Abdul Manan mengatakan, NU memiliki modal sosial yang sangat besar sebagai organisasi keagamaan. Karena itu, NU harus lebih cerdas dalam menampilkan wajah islam rahmatan lil'alamin. "Ideologisasi NU harus diperkuat dengan mengembangkan pemikiran keislaman yang dipadukan dengan teori-teori sosial politik," katanya.