Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kampanye Pemilu di India Ricuh Banyak Orang Terinjak-injak, 39 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

GNB Soroti Pernyataan Jokowi soal Kampanye, Dorong Pemilu 2024 Berlandaskan Etika

Sabtu, 10 Februari 2024 - 18:58:00 WIB
GNB Soroti Pernyataan Jokowi soal Kampanye, Dorong Pemilu 2024 Berlandaskan Etika
Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menyoroti pernyataan Presiden Jokowi terkait kampanye. Pernyataan tersebut dianggap berkaitan dengan persoalan etika. (Foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content
Proses penyelenggaraan Pemilu 2024 menjadi kepedulian semua elemen bangsa yang ditemui GNB. Agar Pemilu 2024 mendapatkan legitimasi yang kuat dari rakyat, penyelenggaraan pemilu harus dipastikan bersih, jujur, adil dan bermartabat. 

Namun sayangnya, berbagai persoalan mendasar telah mewarnai dan menjadi sorotan publik, mulai dari persoalan etika moral hingga teknis penyelenggaraan Pemilu 2024.  

Persoalan etika moral menjadi sorotan utama publik karena berkaitan dengan fundamental hidup berbangsa dan bernegara, utamanya dalam kasus pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi dan KPU. Diskursus publik ini telah mempengaruhi kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. 

Persoalan etika moral yang juga menjadi kegelisahan masyarakat adalah tindakan dan pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait Pemilu 2024. 

Pernyataan presiden tentang keterlibatannya dalam Pemilu 2024 dan berkampanye bahkan telah memicu gelombang kritik dari para guru besar dan sivitas akademika dari puluhan perguruan tinggi. 

Patut dicatat, dalam perjalanan sejarah bangsa, sivitas akademika selalu menjadi tulang punggung perubahan sosial politik Indonesia.   

Indikasi pelanggaran kampanye Pemilu 2024 dalam berbagai bentuk bermunculan di media massa dan media sosial. Sebagian besar kasus tersebut hanya menjadi informasi simpang siur tanpa penyelesaian kasus yang jelas. 

Beberapa kasus diselesaikan dengan kesimpulan yang kurang bisa diterima publik, karena regulasi yang tidak memadai.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut