GPI Jakarta Raya Akan Laporkan Zulhas ke Polisi, Dugaan Penistaan Agama
JAKARTA, iNews.id - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam (PW GPI) Jakarta Raya akan melaporkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) ke polisi. Laporan ini terkait dengan dugaan penistaan agama Islam.
Ketua Wilayah GPI Jakarta Raya Ibrahim Yusuf Fatsey mengatakan, langkah hukum itu didasari lantaran Zulhas dianggap telah melecehkan ibadah umat Islam. Yakni saat Zulhas pidato mengenai bacaan dalam salat dan tahiyat akhir yang viral di media sosial (medsos).
"Ibadah salat merupakan sesuatu yang sakral dalam ajaran Islam dan rukun Islam kedua. Jadi salat bukan untuk bahan candaan, apalagi hanya untuk kepentingan remeh-temeh seperti pilpres," ujar Ibrahim, Rabu (20/12/2023).
Atas dasar itu, dia merasa tindakan Zulhas jelas merupakan tindak pidana penistaan agama dan melukai perasaan umat Islam. Untuk itu, Ibrahim meminta polisi menangkap dan mengadili Zulhas.
Tak hanya itu, Ibrahim menyatakan GPI Jakarta Raya akan segera membuat laporan dan mendesak polisi untuk segera menangkap dan memproses hukum terhadap Menteri Perdagangan tersebut.
"Kami dari Pimpinan Wilayah GPI Jakarta Raya akan membuat laporan polisi di Bareskrim Mabes Polri Hari Jumat 22 Desember 2023 jam 14.00 WIB," ucapnya.
"Kami juga mengajak seluruh ormas Islam dan ormas pemuda Islam untuk hadir ke Bareskrim Polri. Kita mendesak Polri untuk segera tangkap penista agama Islam," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno menjelaskan, pernyataan Zulhas didasari temuan di masyarakat. Salah satu contohnya ketika bacaan salat diasosiasikan pada pasangan tertentu.
Eddy mengklaim, pernyataan Zulhas juga serupa dengan ceramah ulama seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad.
"Misalnya ketika ada yang melafadzkan amin, nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafadzkan amin dalam hati. Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad sebelumnya," kata Eddy, Rabu (20/12/2023).