Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Finlandia-Uni Eropa Perkuat Implementasi Smart City di IKN, Ini Konsepnya 
Advertisement . Scroll to see content

Gubernur Jakarta dari Masa ke Masa, Periode Kemerdekaan hingga Bukan Lagi Ibu Kota Negara

Senin, 26 Agustus 2024 - 17:08:00 WIB
Gubernur Jakarta dari Masa ke Masa, Periode Kemerdekaan hingga Bukan Lagi Ibu Kota Negara
Gubernur Jakarta dari masa ke masa menarik untuk diketahui (Foto: Monas/ Komaruddin Bagdja)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gubernur Jakarta dari masa ke masa menarik diketahui, terutama menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) pada November 2024. Jakarta mengalami banyak perubahan dan perkembangan sepanjang sejarahnya. 

Perubahan ini tidak lepas dari peran penting dari semua gubernur yang memimpin kota ini, dari pasca-kemerdekaan hingga era reformasi.

Berikut daftar gubernur Jakarta dari masa ke masa:

1. Soewirjo (1945-1947 dan 1950-1951)

Soewirjo adalah gubernur Jakarta pertama setelah kemerdekaan, menjabat dari 23 September 1945 hingga November 1947. Sebelum itu, dia pernah menjabat Wali Kota Jakarta dan berperan dalam persiapan Proklamasi Kemerdekaan RI.

Pada 1947, dia ditangkap oleh Belanda kemudian diasingkan ke Yogyakarta hingga akhir tahun. Soewirjo baru kembali ke Jakarta 2 tahun kemudian. 

Soewirjo meninggal pada 27 Agustus 1967 dan dimakamkan dengan upacara kenegaraan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

2. Daan Jahja (1948-1950)

Daan Jahja lahir pada 5 Januari 1925 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Dia menjadi Gubernur Militer Jakarta Raya setelah Soewirjo.  Dia turut berperan dalam menggagalkan aksi Kapten Westerling pada 1950.

Daan Jahja juga dikenal dengan kepemimpinannya yang kuat. Dia pernah menyarankan kepada Bung Hatta agar pemerintah menyiapkan pangkalan militer cadangan di lokasi lebih luas untuk menghadapi perang gerilya.

3. Sjamsuridjal (1951-1953)

Sebelum menjadi gubernur Jakarta, Sjamsuridjal pernah menjabat Wali Kota Solo dari 1946 hingga 1949. Salah satu kebijakan terkenalnya terkait masalah listrik.

Selain itu, dia juga mengeluarkan kebijakan di bidang air minum, pendidikan, layanan kesehatan, dan pengelolaan lahan. Selama masa kepemimpinannya, beberapa proyek besar yang dilaksanakan termasuk pembangunan pusat listrik di Ancol, fasilitas penjernihan air, pembangunan rumah rakyat, serta dua rumah sakit.

4. Sudiro (1953–1958)

Raden Soediro Hardjodisastro, lahir pada 24 April 1911, menjabat sebagai wali kota ketiga dari 1953 hingga 1960. Salah satu kebijakan utamanya adalah membagi Jakarta menjadi tiga kabupaten: Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.

Selama masa kepemimpinannya, beberapa proyek besar yang dijalankan termasuk pembangunan Waduk Pluit, jalan raya dari Tanjung Priok ke Cililitan, serta persiapan pembangunan Masjid Istiqlal dan Hotel Indonesia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut