Gubernur Koster Larang Pendakian Gunung Bali, Yerry Tawalujan: Bertentangan dengan Prinsip Pariwisata Berkelanjutan
Juru bicara nasional Partai Perindo ,partai yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera itu, menilai, alasan Koster melarang pendakian gunung di Bali, karena ingin menjaga kesucian gunung lantaran banyaknya turis asing yang berbuat onar.
Menurut Yerry, masyarakat Bali tentu lebih memilih menjaga kesucian pura yang merupakan tempat mereka melakukan sembahyang.
"Pura Besakih dan puluhan pura besar lainnya yang jelas sebagai tempat ibadah nan suci dan sakral saja terbuka untuk wisatawan, ini kok mendaki gunung dilarang dengan alasan mengurangi kesakralan, nalarnya tidak benar ini," kata Yerry.
Yerry menambahkan, berdasarkan teori Ecotourism atau ekowisata, justru kegiatan pendakian gunung dan wisata ke alam itu harus lebih banyak dilakukan. Merujuk definisi The International Ecotourism Society (TIES), ekowisata adalah perjalanan yang dilakukan dengan tanggung jawab ke kawasan alam untuk melestarikan lingkungan serta menopang kesejahteraan masyarakat lokal.
"Jadi, kami meminta Gubernur Bali untuk tidak sewenang-wenang membuat kebijakan. Lakukan dulu kajian ilmiah. Atau minimal koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ucap Yerry.
"Pihak KLHK khususnya Balai Taman Nasional gencar promosikan ekowisata ke taman-taman nasional, termasuk mendaki gunung. Jangan sampai kebijakan daerah bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat," ujarnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq