JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto sedang melakukan koordinasi untuk mempertimbangkan perpanjangan masa tanggap darurat bencana dampak erupsi Gunung Semeru. Pertimbangan ini setelah pagi tadi Gunung Semeru kembali mengeluarkan guguran awan panas pukul 09.01 WIB.
“Kemudian seharusnya masa tanggap darurat ini selama 14 hari tetapi kemudian tadi baru saja pukul 09.01 semeru mengeluarkan lagi guguran awan panas. Nah ini juga yang menjadi dasar bagi kami apakah masa tanggap darurat ini akan diperpanjang atau tidak,” ungkap Suharyanto secara virtual, Kamis (16/12/2021).
Suharyanto mengatakan saat ini sedang dilakukan koordinasi untuk mendengarkan masukan semua unsur apakah masa tanggap darurat ini akan diperpanjang atau tidak. “Jadi setelah ini kami akan koordinasi mendengar masukan dari semua unsur dan semua pihak nanti akan menentukan apakah masa tanggap darurat ini kami perpanjang atau tidak.”
Selain itu, Suharyanto juga melaporkan bahwa setelah masa tanggap darurat akan masuk ke transisi peralihan menuju tahap rekonstruksi dan rehabilitasi. “Di sini kami terima kasih karena izin untuk hunian sementara sudah turun dari ibu menteri LHK jadi kami akan survei terus tempat tempatnya itu,” katanya.
Suharyanto juga mengatakan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi untuk hunian sementara. “Kami sudah koordinasi dana itu bisa diberikan kepada masyarakat terdampak walaupun tinggal di hunian sementara,” katanya.
Editor : Faieq Hidayat
Follow Berita iNews di Google News