Hadiri Seminar Kebangsaan, Waka BPIP: Pancasila Kunci Jaga Kerukunan
Karjono menambahkan, pentingnya Pancasila terlihat dalam upaya memperkokoh karakter kebangsaan sejak usia dini melalui jalur pendidikan. Dia menggarisbawahi bahwa Pancasila menjadi pedoman yang mendorong pembentukan generasi muda yang tumbuh dengan rasa cinta pada tanah air, penghargaan terhadap keragaman, dan komitmen tinggi terhadap nilai-nilai keadilan sosial.
Dengan mengintegrasikan Pancasila dalam sistem pendidikan, Indonesia tidak hanya berupaya melahirkan individu-individu yang cerdas, tetapi juga beradab dan melahirkan sosok-sosok yang memiliki kesadaran sosial yang kuat dan toleransi yang tulus terhadap beragam lingkungan masyarakat.
Kemudian, Karjono menjelaskan, setelah adanya reformasi ada beberapa aspek yang turut melemah, salah satu yang sangat memprihatinkan yakni di dunia pendidikan dengan hilangnya mata ajar dan mata kuliah Pancasila atau dihapus oleh UU 20/2003 tentang Sikdiknas.
Namun, melalui PP 4/2022 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa dalam rangka pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu menegaskan Pancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan. Dengan begitu, Pancasila wajib diterapkan di seluruh jenjang pendidikan.

Saat mengakhiri sambutannya, Karjono menegaskan bahwa BPIP bersama Kemendibudristek telah menyelesaikan Buku Referensi Utama Pendidikan Pancasila dan Buku Teks Pancasila yang merupakan kurikulum wajib untuk diterapkan mulai dari PAUD sampai dengan perguruan tinggi. Termasuk, untuk pendidikan nonformal dan informal.
Turut hadir dalam acara Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PIKI Badikenita Putri Sitepu, Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta Pdt. Abraham Ruben Persang, Ketua I Pelaksana Harian Majelis Jemaat Immanuel Pdt. Daniel Laotongan, dan Tim Kerja Seminar Kebangsaan Pdt. Henry B Jacob.
Editor: Anindita Trinoviana