Hadiri Seminar Kebangsaan, Waka BPIP: Pancasila Kunci Jaga Kerukunan
Waka BPIP juga menegaskan perlunya menghormati dan menghargai tempat suci agama-agama yang berbeda. Pesan ini mencerminkan semangat Pancasila yang mengajarkan tentang persatuan dalam keberagaman, menjadi pijakan untuk mewujudkan harmoni yang langgeng atau mewujudkan kerukunan beragama.
"Kerukunan umat beragama akan terwujud jika kita mampu mengembangkan sikap toleransi artinya saling menghargai satu sama lain. Keberagaman dan perbedaan Agama yang ada wajib disyukuri dan bukan untuk dipertentangkan. Karena, dengan perbedaan itulah timbul rasa toleransi dan saling menghargai," ujar Karjono
Dia juga mengatakan, bahwa agama tumbuh bersama peradaban, jadi sudah ribuan tahun agama bersama manusia. Beragam peradaban di dunia, kebiasaan dan cara hidup yang berbeda-beda itulah yang membuat manusia memiliki agama yang berbeda-beda pula. Keberagaman itu indah untuk tidak dipertentangkan namun menjadi kelebihan dan kekuatan.
"Sejarah menjadi saksi bisu atas keteguhan Indonesia dalam menjaga harmoni. Nilai-nilai Pancasila telah menyatu dalam aliran sejarahnya. Patih Gajah Mada memperkenalkan prinsip keadilan sosial, kerjasama, dan kesetaraan melalui Sumpah Palapa, yang membimbing berbagai kerajaan dan kekuatan politik di Nusantara untuk mengamalkan prinsip-prinsip yang mendekati semangat Pancasila," ucapnya.
Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober, lanjutnya, berisi Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
"Langkah selanjutnya, sejarah telah mengukir bahwa Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 merupakan tonggak sejarah hari lahir Pancasila yang merupakan perjanjian luhur bangsa, yang kemudian menjadi pijakan dasar negara, menandai peralihan zaman dari kerajaan-kerajaan atau 57 kerajaan lebih menjadi NKRI," katanya.